Dailynesia.co – Grafik trading forex bisa Anda jadikan sebagai panduan memahami pergerakan harga pasangan mata uang asing yang sedang ditradingkan.
Kegiatan dan aktivitas trading bagi kalangan trader berupa analisis jadi hal yang tidak dapat dipisahkan.
Supaya bisa membuat analisis yang optimal, maka wajib Anda kenali grafik atau chart yang hendak digunakan dalam aktivitas trading.
Chart ini berfungsi untuk menampilkan pergerakan harga dari mata uang dalam time frame yang tertentu.
Sumbu Y atau garis vertikal yang menunjukkan harga, sedangkan sumbu X atau garis horizontal merupakan waktu yang memiliki skala berdasarkan time frame yang telah dipilih.
Dengan Anda memahami chart tersebut, maka bisa memahami pula tren jangka pendek, menengah hingga panjang dari pasangan mata uang tertentu.
Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Tangkap DPO, Pegi Menyangkal Keterlibatan
Candlestick Chart Solusi Hitung Pergerakan Grafik Trading Forex
Candlestick chart adalah variasi yang lebih bagus dibandingkan grafik lainnya sehingga sering kali digunakan oleh para trader forex.
Informasi yang disajikan pun hampir sama dengan lainnya. Ada beberapa cara mudah membaca candlestick dalam trading forex, antara lain:
Candlestick grafik trading forex yang sudah dibagi jadi dua jenis, yakni shadow/wick dan juga body. Shadow ini ialah dua garis vertikal yang ada pada bagian bawah dan atas.
Titik paling bawah shadow ini bakal menunjukkan harga terendah mata uang dan juga titik puncak yang menunjukkan harga tertinggi dalam periode waktu tertentu. Anda dapat melihat rendah atau tingginya dari grafik shadow ini.
Apabila upper shadow yang lebih panjang, yang artinya para trader di pasar forex tengah berusaha menaikkan harga namun tidak membuahkan hasil.
Lalu sebaliknya, jikalau lower shadow yang relatif lebih panjang, maka artinya trader tengah berusaha menurunkan harga pasangan mata uang tetapi tidak berhasil.
Kemudian, ada jenis candlestick grafik trading forex bernama body, adalah bagian batang yang ada di tengah candlestick. Kadang, ada dua warna kontras disini.
Sebagai contoh, Anda gunakan body warna merah dan juga hijau. Apabila harga penutupan atau close lebih tinggi dari harga pembukaan atau open, maka body warna hijau ini bakalan menunjukkan minat beli yang begitu besar.
Begitupun sebaliknya, jikalau harga pembukaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga penutupan, maka body jadi berwarna merah. Hal ini menjadi arti adanya tekanan penjualan yang begitu besar.
Dalam candlestick grafik trading forex ini, posisi harga yang tinggi akan selalu berada di atas. Jadinya, body hijau harga penutupan yang terletak di atas, dan juga body merah harga pembukaannya terletak di atas.
Ketika pasar tengah mengalami tren dengan momentum tinggi, maka bisa Anda lihat candlestick dengan body yang lebih panjang dan juga shadow pendek.
Pada saat kondisi pasar forex tengah volatil, maka bisa lihat candlestick dengan shadow panjang dan body pendek.
Baca juga: Investasi Tanah Atau Emas? Bandingkan Secara Optimal!
Line Chart
Line chart ini dianggap grafik trading forex yang paling sederhana sekali. line chart ini akan membentuk garis yang menghubungkan titik-titik harga closing pasangan mata uang.
Chart ini pun hanya akan menunjukan pergerakan closing harga saja, tanpa adanya informasi yang lebih mendetail.
Yang mana line chart ini akan lebih cocok untuk Anda pantau tren, apakah harga mata uang sedang bullish ataukah bearish.
Bar Chart
Bar chart ini memiliki informasi yang cukup lengkap mengenai grafik trading forex. Titik paling bahwa jadi penanda harga terendah.
Garis horizontal di bagian kiri merupakan harga pembukaaan atau open, untuk garis horizontal kenan ialah harga penutupan close, lalu titik paling atas adalah harga tertinggi dalam periode tertentu.