Fakta dan Mitos: Daging Kambing untuk Pengidap Hipertensi

Amankah Daging Kambing untuk Pengidap Hipertensi?

olahan daging kambing
Ilustrasi olahan daging kambing (Halodoc)

DailynesiaKonsumsi daging kambing biasanya meningkat saat perayaan Hari Raya Idul Adha. Namun, banyak mitos yang beredar tentang daging , salah satunya adalah anggapan bahwa daging dapat menyebabkan darah tinggi.

Hal ini membuat banyak pengidap hipertensi menghindari konsumsi daging ini. Namun, benarkah anggapan ini?

Baca juga: Panduan Ukuran Sepatu Anak Umur 1-10 Tahun

Mitos atau Fakta?

Sebenarnya, anggapan bahwa pengidap darah tinggi dilarang makan daging kambing adalah salah kaprah. Faktanya, kandungan kolesterol dalam daging kambing tidak setinggi kolesterol yang terdapat dalam daging ayam dan sapi.

Selain itu, daging ini juga kaya akan protein, zat besi, dan kalsium yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Protein membantu menjaga daya tahan tubuh, zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah, dan kalsium diperlukan untuk kesehatan gigi dan tulang, seperti dilansir dari Halodoc.

Baca juga: Driver Ojol di Makassar Antar Jenazah Bayi, Alasannya Mengharukan

Pentingnya Cara Pengolahan Daging Kambing yang Tepat

Meskipun daging ini memiliki banyak manfaat, cara pengolahannya sangat penting untuk diperhatikan.

Pengolahan yang salah dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dalam daging, yang berisiko bagi pengidap darah tinggi. Berikut adalah beberapa tips untuk mengolah daging ini agar tetap sehat:

1. Jaga Suhu Memasak

Hindari memasak daging ini pada suhu di atas 250 derajat Celsius karena dapat merusak kandungan gizinya.

2. Metode Memasak yang Tepat

Sebaiknya hindari memasak daging ini dengan cara dibakar atau digoreng. Cara terbaik untuk mengolahnya adalah dengan mengukus atau merebus. Cara ini membantu menjaga kandungan kolesterol tetap rendah.

3. Hindari Penggunaan Lemak Tambahan

Saat memasak, hindari menambahkan lemak tambahan yang dapat meningkatkan kandungan kolesterol dalam daging.

4. Hilangkan Bau Amis

Untuk menghilangkan bau amis pada daging kambing, kamu bisa meremas daging dengan potongan mentimun dan mendiamkannya beberapa saat.

Dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa mendapatkan manfaat dari daging ini tanpa harus khawatir dengan risiko peningkatan darah tinggi.

Baca juga: 6 Tempat Wisata Makassar Menarik untuk Liburan Akhir Tahun

Konsumsi dalam Batas yang Wajar

olahan daging kambing
Ilustrasi olahan daging kambing (Halodoc)

Selain cara pengolahan, jumlah konsumsi daging kambing juga perlu diperhatikan. Pengidap hipertensi sebaiknya membatasi konsumsi daging ini tidak lebih dari 90 gram per hari.

Dengan mengonsumsi dalam batas yang wajar, kamu bisa tetap menikmati daging kambing tanpa harus khawatir dengan efek sampingnya.

Jadi, anggapan bahwa pengidap darah tinggi dilarang makan daging ini hanyalah mitos. Yang perlu diperhatikan adalah cara pengolahan dan jumlah konsumsi daging kambing.

Dengan pengolahan yang benar dan konsumsi yang terkontrol, pengidap hipertensi tetap dapat merasakan manfaat dari daging ini.

Jangan biarkan mitos menghalangimu menikmati hidangan lezat ini saat Hari Raya Idul Adha. Perhatikan kesehatan dan nikmati daging kambing dengan bijak!

Leave a Reply