Sertifikasi Keuangan, Berikut 3 Jenis Sertifikasi Profesi Keuangan dan Ini Tujuannya

Seorang akuntan yang ahli dalam bidang sektor keuangan belum memiliki pengalaman kerja, bisa terlebih dahulu  mengikuti ujian Registered Finansial Planner

sertifikasi keuangan
Ilustrasi seorang pekerja pada bagian sektor keuangan (depositphotos.com@Deagreez1)

Dailynesia.co – Profesi akuntan perlu mempunyai sertifikasi keuangan, apabila ingin bergabung ke  perusahaan besar , karena sekarang ini saingan banyak dan berat.

Di antara mereka memiliki keahlian dan ketrampilan kemudian, mereka sebagian telah mengikuti sertifikasi keuangan dengan gelar CFP dan sertifikat CFA( Analisis Keuangan Chartered).

Para akuntan yang memperoleh sertifikat keuangan yang bergelar CFP dan piagam  sertifikat CFA tidak mudah, kemudian mereka harus menyelesaikan 100 topik, termasuk obligasi, pajak hingga asuransi

Tidak hanya harus menguasai 100 topik berhubungan bidang keuangan, akan tetapi seorang kandidat harus berhasil menyelesaikan 3 ujian sulit dan berpengalaman setidaknya 3 tahun.

Baca juga: 2 Risiko Utang Teman dan Ini Alasan Teman Pinjam Uang

Inilah 3 Jenis Sertifikasi Profesi Keuangan

Seorang akuntan jika, ingin bergabung ke perusahaan bonafit pada sektor keuangan setidaknya wajib memiliki sertifikasi keuangan.

Dalam artikel ini akan membahas mengenai jenis sertifikat keuangan secara mendalam, berikut ulasannya.

1. Registered Finansial Planner

Salah satu jenis sertifikat keuangan yang wajib dimiliki oleh seorang pekerja pada bagian sektor keuangan, yaitu  Registered Finansial Planner.

Seorang akuntan yang ahli dalam bidang sektor keuangan belum memiliki pengalaman kerja, bisa terlebih dahulu  mengikuti ujian Registered Finansial Planner.

Perencana keuangan yangRegistered Finansial Planner ini telah mendapatkan pengakuan dari Badan Sertifikasi yang dikeluarkan di Indonesia.

Registered Finansial Planner mencakup ilmu pengetahuan tentang, dasar-dasar perencanaan keuangan dan manejemen risiko di bidang keuangan.

Cara mendapatkan gelar Registered Finansial Planner jangka waktu kursus relatif singkat, yang biasanya dimulai 4 kali pertemuan sampai 6 kali pertemuan.

Baca juga: Siswa di Semarang Minta Tolong Damkar Ambilkan Rapor, Alasannya Tak Terduga!

2. Certified Financial Planner

Jenis sertifikat keuangan yang lain penting dimiliki bagi profesi di sektor keuangan, adalah  Certified Financial Planner.

Pemegang sertifikat Certified Financial Planner biasanya bekerja sebagai ahli bidang perencanaan keuangan, pajak, asuransi kemudian perencanaan  perumahan.

Persyaratan  yang harus dipenuhi oleh calon peserta uji kompetensi Certified Financial Planner salah satunya pernah berpengalaman menjadi praktisi  di bidang keuangan minimal 3 tahun.

Pengalaman sebagai praktisi di bidang keuangan selama 1 tahun setidaknya pendidikan S1, sedangkan pendidikan terakhir SMA.

Mereka diwajibkan berpengalaman 5 tahun jika, tertarik dalam bidang ini Anda harus mengikuti sertifikasi Certified Financial Planner.

Mereka juga wajib ikut serta beberapa uji kompetensi kemudian Anda yang ikut serta dalam program Certified Financial Planner.

Atau, bisa mencari informasi Lembaga Sertifikasi Profesi yang gelar ujian sertifikasi,baik  online atau dapat bertanya langsung kepada kolega terlebih dahulu mengikuti sertifikasi tersebut.

3. Chartered Financial Analyst

Jenis sertifikat keuangan yang satu ini disebut gelar sertifikasi profesi tertinggi dalam hal pengetahuan, integritas, profesionalitas dibidang keuangan dan investasi.

Sertifikat jenis Chartered Financial Analyst bisa menjadi nilai tambah bagi kandidat pekerja di perusahaan multinasional.

Terutama, pada sektor  perbankan, investasi, konsultan keuangan, berbagai lembaga keuangan, bahkan diakui secara global.

Sertifikat Chartered Financial Analyst dalam perkembangannya dapat dijadikan persyaratan kerja bagi para calon financial analyst.

Pelaksanaan kegiatan sertifikasi CFA di Indonesia ada persyaratan yang harus dipenuhi mencakup  beberapa tingkat pengujian.

Tingkat pengujian pada sertifikasi CFA, meliputi masalah akutansi, manajemen keuangan etika dan analisis  keamanan.

Baca juga: 3 Destinasi Wisata Banjarmasin Keindahan Alam Kalimantan Penuh Pesona

Tujuan Sertifikasi Keuangan

sertifikasi keuangan
Ilustrasi seorang pekerja pada bagian sektor keuangan (depositphotos.com@Deagreez1)

Ada tujuan yang hendak dicapai dalam sertifikasi keuangan tidak lain, adalah menunjang karir bagi pekerja profesional.

Tujuan lain dari sertifikasi profesi, bukan hanya mendapatkan pengakuan legal seorang profesional yang telah memenuhi standar keahlian.

Akan tetapi, sebenarnya sertifikasi keuangan, sebagai alternatif jalan meraih jabatan yang diinginkan, kemudian memperoleh penghasilan lebih baik.

Demikian pembahasan singkat mengenai sertifikasi keuangan atau sertifikat profesi yang bisa memberikan  wawasan dan inspirasi.

Leave a Reply