Dailynesia.co – Perkembangan teknologi digital telah membuka banyak peluang baru, namun di sisi lain juga menghadirkan tantangan yang tak kalah serius, salah satunya adalah judi online.
Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memberantas aktivitas terlarang ini, kenyataannya online judi masih merajalela, menciptakan kecanduan yang mengakibatkan banyak tragedi di tengah masyarakat.
Kasus yang baru-baru ini terjadi di Mojokerto, Jawa Timur, menjadi salah satu contoh betapa dahsyatnya pengaruh negatif dari judi online.
Seorang perempuan polisi di daerah tersebut membakar suaminya yang juga seorang polisi karena marah akibat suaminya yang ketagihan online judi.
Tragisnya, sang istri baru saja melahirkan anak kembar, dan mengetahui bahwa gaji ke-13 sang suami yang seharusnya untuk kebutuhan keluarga telah habis digunakan untuk berjudi, membuatnya tak bisa menahan amarah, dikutip dari Solopos Media Group.
Kasus lainnya yang juga mengguncang publik terjadi di Morowali, Sulawesi Tengah, pada 2023.
Seorang pria paruh baya tega merampok dan membunuh ibu kandungnya sendiri demi memenuhi kecanduannya pada online judi dan narkoba.
Kejadian serupa terjadi pada Mei 2024 di Yahukimo, Papua Pegunungan, di mana seorang anggota TNI AL mengakhiri hidupnya karena terlilit utang seratusan juta rupiah yang sebagian besar digunakan untuk berjudi online.
Kasus-kasus ini menunjukkan betapa kuatnya daya tarik judi online yang dapat membuat seseorang kehilangan kendali atas dirinya sendiri, hingga melakukan tindakan kriminal yang tak terbayangkan sebelumnya.
Baca juga: Pontianak Berduka: Ahmad Nizam Ditemukan Tak Bernyawa
Judi Online Sebagai Adiksi
Kecanduan judi online bukanlah masalah sepele. Beberapa psikolog menyatakan bahwa kecanduan ini merupakan bentuk adiksi yang serius, yang dapat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak seseorang.
Kesenangan sesaat yang diperoleh dari permainan judi mampu memberikan dorongan emosional yang membuat individu merasa lebih baik, meskipun hanya sementara.
Namun, justru dorongan sesaat inilah yang sering kali menjadi pintu masuk bagi kecanduan yang berkelanjutan.
Dalam jangka panjang, kecanduan judi online dapat mengakibatkan kerusakan yang luas, baik secara psikologis, sosial, maupun finansial.
Individu yang kecanduan judi online cenderung mengalami masalah dalam hubungan sosial, pekerjaan, dan bahkan kesehatan mental mereka.
Baca juga: Aksi Satpam Komplek di Sidoarjo Gagalkan Maling Motor, Turunkan Palang
Upaya Pemerintah
Pemerintah sebenarnya tidak tinggal diam dalam menghadapi masalah ini. Berbagai kebijakan dan strategi telah diterapkan untuk memberantas online judi.
Mulai dari memutus akses ke situs-situs judi, memblokir rekening bank yang terafiliasi, hingga menghapus konten yang berkaitan dengan online judi di berbagai platform digital.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat bahwa sejak 17 Juli 2023 hingga 21 Mei 2024, sebanyak 1.904.246 konten online judi berhasil dihapus, serta 5.364 rekening dan 555 dompet elektronik yang terafiliasi dengan judi online telah diblokir.
Kominfo juga terus berkoordinasi dengan platform digital seperti Google dan Meta, dengan mencatat perubahan kata kunci sebanyak 20.241 kali di Google dan 2.637 kata kunci baru di Meta, sebagai bagian dari upaya untuk menghalau aktivitas judi online.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun telah menginstruksikan perbankan untuk melakukan verifikasi dan identifikasi terhadap pemilik rekening yang terindikasi melakukan transaksi terkait online judi.
Langkah ini diambil untuk mempersempit ruang gerak para pelaku judi online, serta untuk mencegah pencucian uang yang sering kali terkait dengan aktivitas ini.
Namun, meskipun berbagai langkah telah diambil, online judi tetap menjadi ancaman serius. Situs-situs judi terus bermunculan dengan nama-nama baru, dan siapa pun masih bisa mengaksesnya dengan relatif mudah.
Baca juga: Citarasa Surabaya dalam Sepiring Rujak Cingur
Peran Masyarakat
Dengan segala upaya yang telah dilakukan, mengapa korban masih terus berjatuhan? Jawabannya terletak pada pentingnya peran masyarakat dalam memerangi judi online.
Pemerintah mungkin telah berusaha maksimal, tetapi tanpa dukungan dari masyarakat, perang melawan judi online tidak akan pernah sepenuhnya berhasil.
Masyarakat perlu meningkatkan literasi finansial dan kesadaran akan bahaya online judi.
Jika Anda mengetahui ada orang di sekitar Anda yang terjebak dalam kecanduan judi online.
Bantulah mereka untuk menemukan penyebabnya, blokir akses mereka ke situs-situs judi, ajak mereka mencari kesibukan lain yang lebih sehat, dan dorong mereka untuk mencari bantuan profesional.
Candu online judi adalah masalah serius yang memerlukan penanganan komprehensif dari semua pihak, termasuk masyarakat.
Pemerintah mungkin terlihat tak berdaya menangani masalah ini sendirian, namun dengan edukasi dan dukungan sosial yang kuat, kita dapat bersama-sama memerangi judi online dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi semua.
Saling menjaga dan mendukung adalah kunci untuk mengatasi masalah ini, hingga akhirnya judi online bisa ditekan habis hingga hilang dari kehidupan masyarakat kita.