Dailynesia.co – Sebuah video yang merekam aksi perundungan di SMP 3 Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, telah viral di media sosial.
Peristiwa ini mengejutkan banyak pihak karena menampilkan adegan kekerasan yang terjadi di dalam kelas, di mana seorang siswa laki-laki terlihat menganiaya temannya tanpa ada upaya dari siswa lain untuk melerai.
Baca juga: Pilkada Jakarta Panas! Dharma Pongrekun-Kun Wardana Resmi Maju Lewat Jalur Independen
Perundungan di SMP 3 Sungguminasa Gowa Menjadi Viral
Video berdurasi 34 detik yang beredar pada Rabu, 28 Agustus 2024, tersebut memperlihatkan adegan perkelahian antara dua siswa.
Ironisnya, beberapa siswa lainnya hanya menonton tanpa memberikan bantuan atau menghentikan aksi kekerasan tersebut.
Video ini dengan cepat menyebar luas di media sosial dan grup WhatsApp, memicu keprihatinan masyarakat terhadap situasi yang terjadi di sekolah tersebut.
Baca juga: PDIP Tak Usung Anies Baswedan: Pengamat Soroti Pengaruh Istana dan Manuver Jelang Pilpres 2029
Konfirmasi Pihak Kepolisian dan Penanganan Sekolah
Plt Kasi Humas Polres Gowa, Ipda Udin Sibadu, mengonfirmasi keaslian video tersebut dan menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi dua minggu lalu.
Meskipun kejadian ini telah ditangani secara internal oleh pihak sekolah, termasuk oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK), pihak kepolisian tetap memantau perkembangan lebih lanjut.
“Peristiwa ini sudah diselesaikan secara damai oleh pihak sekolah,” ujar Udin pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Baca juga: Pilih Kontrak Rumah Lebih Cuan Daripada Beli Rumah, Ini Alasannya
Reaksi Publik dan Tanggapan Pihak Sekolah
Reaksi publik terhadap video tersebut sangat kuat, dengan banyak pihak yang mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap budaya perundungan di kalangan pelajar.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi yang masuk ke Polres Gowa terkait insiden ini.
Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan bimbingan dan edukasi yang lebih baik kepada siswa untuk mencegah peristiwa serupa terjadi di masa mendatang.
Perundungan di SMP 3 Sungguminasa menjadi isu serius yang perlu mendapat perhatian khusus, mengingat dampaknya yang dapat mengganggu kesejahteraan psikologis dan fisik siswa.
Pihak terkait harus terus berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi semua siswa.