Dailynesia.co – IKN belum menjadi magnet investor asing adalah kenyataan yang kini semakin sulit diabaikan.
Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara yang awalnya digadang-gadang sebagai daya tarik besar bagi investasi asing, tampaknya belum mampu memenuhi ekspektasi tersebut.
Apakah kebijakan pemerintah benar-benar sudah tepat dalam menarik minat investor?
Baca juga: Debitur Tidak Bisa Gugat Pailit, Gagal Bayar Pinjaman Online Hanya Bisa Rektrukturisasi
Masalah Regulasi dan Kepastian Hukum
Salah satu tantangan utama IKN belum menjadi magnet investor asing adalah masalah regulasi dan kepastian hukum.
Meskipun Indonesia berupaya memberikan jaminan keamanan investasi melalui Indonesia Investment Authority (INA), ketidakpastian dalam regulasi sering kali membuat investor ragu.
Proses perizinan yang masih rumit dan terfragmentasi, meskipun ada platform OSS, belum sepenuhnya menjawab kekhawatiran investor global yang menginginkan stabilitas.
Selain itu, kasus seperti mundurnya SoftBank dari proyek ini menunjukkan bahwa risiko politik dan ekonomi tetap menjadi perhatian serius bagi investor.
Meski SoftBank berjanji tetap berinvestasi di Indonesia melalui portofolio lain, mundurnya mereka dari proyek IKN memberikan sinyal bahwa potensi risiko investasi di proyek ini terlalu tinggi.
Baca juga: Rating Buruk Masjid di Sukoharjo Viral di Google Maps: Simak Faktanya
Minimnya Infrastruktur Pendukung
Membangun ibu kota baru dari nol membutuhkan dana besar dan infrastruktur pendukung yang kuat.
Namun, hingga kini, sebagian besar infrastruktur dasar di wilayah IKN masih belum memadai untuk menunjang proyek ambisius tersebut.
Kurangnya kesiapan ini membuat investor asing enggan mengambil risiko terlalu besar dalam proyek yang masih berada dalam tahap awal.
Baca juga: PLN Kolaborasi Kementerian ESDM Gelar Balap Motor Listrik Pertama di Dunia
Dampak Lingkungan dan Sosial
Selain masalah ekonomi, kekhawatiran terkait dampak lingkungan dan sosial juga menjadi faktor penghambat investasi di IKN.
Proyek sebesar ini tentu akan membawa dampak besar terhadap ekosistem lokal dan masyarakat sekitar, yang sering kali tidak dipertimbangkan secara matang dalam perencanaan.
Banyak investor asing yang mengutamakan keberlanjutan (sustainability) memilih menahan diri ketika ada potensi konflik lingkungan atau sosial yang tidak jelas solusinya.
Baca juga: Sejarah Kelam Uang Fisik: Akankah Kripto Juga Terjebak dalam Siklus Inflasi?
IKN Belum Menjadi Magnet Investor Asing
Fakta bahwa IKN belum berhasil menarik minat investor asing secara masif menunjukkan bahwa pemerintah masih harus memperbaiki beberapa hal mendasar.
Kebutuhan akan kepastian regulasi yang lebih kuat, kesiapan infrastruktur, serta penanganan isu sosial dan lingkungan menjadi prasyarat penting.
Hal ini untuk memastikan proyek ini tidak hanya menjadi simbol nasional, tetapi juga peluang ekonomi global.IKN dan Realita Kepercayaan Investor Asing
Baca juga: Menkominfo Budi Arie Tolak Jawab Pertanyaan Tentang Fufufafa, Spekulasi Meningkat
IKN dan Realita Kepercayaan Investor Asing
Minimnya minat investasi asing di proyek IKN adalah refleksi nyata dari kurangnya perencanaan yang matang sejak awal.
Proyek sebesar ini seharusnya mempertimbangkan dengan serius isu-isu kepastian hukum, kesiapan infrastruktur, serta dampak lingkungan dan sosial yang sejak awal sudah diabaikan.
Ini bukan sekadar masalah teknis, tetapi sinyal bahwa Indonesia masih dianggap belum cukup stabil dan terpercaya oleh investor asing.
Proyek IKN mengingatkan kita bahwa meski ambisi besar ada, kepercayaan dan kredibilitas di mata dunia jauh lebih penting, dan hal itu masih menjadi pekerjaan rumah yang berat.
