Dailynesia.co – Israel Hezbollah sepakat gencatan senjata setelah beberapa minggu ketegangan yang memuncak di perbatasan Lebanon-Israel. Kesepakatan ini diharapkan bisa meredakan ancaman perang besar yang semakin nyata.
Namun, meskipun langkah ini penting untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, banyak yang meragukan ketulusan kedua belah pihak dalam mempertahankan perdamaian jangka panjang.
Sejarah menunjukkan bahwa gencatan senjata semacam ini seringkali hanya bersifat sementara, sebelum ketegangan kembali memuncak.
Baca juga: Cara Cek Lokasi Ujian PPPK 2024 di SSCASN BKN, Perlu NIK?
Israel Hezbollah Sepakat Gencatan Senjata: Akhir Konflik atau Hanya Jeda Sesaat?
Gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan Hezbollah membawa angin segar setelah serangkaian serangan udara dan tembakan roket yang terjadi di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.
Kesepakatan ini menciptakan harapan untuk meredakan ketegangan yang semakin memuncak, yang dikhawatirkan bisa berujung pada perang terbuka di kawasan tersebut.
Namun, meskipun gencatan senjata ini penting, banyak yang meragukan apakah langkah ini benar-benar mengarah pada perdamaian yang lebih abadi atau hanya jeda sementara dalam konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Sejarah konflik antara Israel Hezbollah sepakat gencatan senjata sebab memperlihatkan bahwa gencatan senjata sering kali hanya bersifat sementara, dan ketegangan yang mendalam sering kali memicu eskalasi kembali.
Oleh karena itu, meskipun dunia internasional menyambut baik gencatan senjata ini, banyak pihak yang menilai bahwa perdamaian yang sesungguhnya hanya bisa terwujud melalui solusi yang lebih komprehensif dan jangka panjang.
Baca juga: Drama Penetapan UMP 2025 Tak Kunjung Jelas: Buruh Mengancam Mogok Nasional
Ketidakadilan yang Belum Terjawab di Gaza
Di tengah sorotan pada Israel Hezbollah sepakat gencatan senjata, Gaza kembali terabaikan. Wilayah yang dihuni oleh lebih dari dua juta orang ini terus berada di bawah blokade ketat Israel, menciptakan krisis kemanusiaan yang tak kunjung selesai.
Kekurangan makanan, pasokan medis, dan fasilitas dasar telah menyebabkan penderitaan luar biasa bagi warga Gaza.