Dailynesia.co – Dalam sebuah pernyataan yang menggugah, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menantang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) AKBP Rossa Purbo Bekti untuk mendatangi dirinya.
Dalam konteks ini, data mengenai proses hukum yang dijalani oleh PDI-P menjadi sorotan utama.
Megawati mengungkapkan keheranannya terhadap KPK yang hanya memproses Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, padahal masih banyak tersangka lain yang seharusnya mendapat perhatian yang sama.
Dalam kesempatan tersebut, Megawati menyampaikan pendapatnya di hadapan publik dalam rangka HUT ke-52 PDI-P di Sekolah Partai PDI-P, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/1/2025), DILANSIR DARI Kompas.com.
Ia mengingatkan bahwa keadilan hukum seharusnya tidak hanya berpihak pada satu pihak saja. “Orang kalau enggak salah, mbok yo jadi pura-pura kon salah,” ujarnya, menekankan bahwa ada banyak kasus lain yang seharusnya diusut dengan serius.
Baca juga: Instansi Sudah Rilis Pengumuman Akhir CPNS 2024 Mana Saja? Cek Daftar untuk Pusat
Keadilan yang Diharapkan
Megawati menegaskan bahwa hukum di Republik Indonesia harus berjalan dengan adil dan tidak diskriminatif.
“Kemana kah hukum di Republik Indonesia ini ketika setelah berdirinya KPK dengan gampang orang hanya bisa mengambil tanpa dengan hati nurani,” tuturnya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa data mengenai penanganan kasus korupsi di Indonesia perlu ditinjau kembali agar tidak ada kesan pemilihan berdasarkan kepentingan tertentu.
Ia juga menyampaikan bahwa tindakan KPK yang terus menerus “menggebuk” PDI-P menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas lembaga tersebut.
“Sampai saya waktu itu kan ngomong, lah Kapolri iki piye toh. Siapa Rossa itu?
Sini. Datang ke saya. Jangan pengecut,” tambah Megawati, menandakan bahwa ia menginginkan dialog terbuka mengenai penegakan hukum yang lebih transparan.
Baca juga: Ahok Diperiksa KPK Soal Korupsi LNG Pertamina: Begini Pengakuannya Setelah 1,5 Jam Pemeriksaan
Menegaskan Kembali Komitmen
Dalam pernyataan tersebut, PDI-P Megawati menegaskan bahwa sikap AKBP Rossa dan KPK tidak mencerminkan semangat keadilan yang seharusnya diusung oleh lembaga penegak hukum.
“Masa sih yang lain enggak dibegitukan, hanya kita saja digebak gebuk,” ungkapnya, menunjukkan bahwa data penanganan kasus perlu dievaluasi agar tidak ada kesan ketidakadilan.
Megawati juga mencatat bahwa keadilan harus menjadi prioritas utama dalam setiap proses hukum.