Dailynesia.co – Banjir dan longsor Probolinggo kembali menjadi bencana yang menimpa wilayah tersebut, membawa dampak besar bagi masyarakat setempat.
Hujan deras yang mengguyur tanpa henti memicu banjir bandang dan tanah longsor di beberapa titik, menyebabkan kerugian material serta mengancam keselamatan warga.
Pemerintah daerah dan tim penyelamat tengah berupaya keras menanggulangi dampak dari bencana ini.
Meski upaya penanganan terus dilakukan, dibutuhkan koordinasi yang lebih efektif untuk memastikan seluruh korban mendapatkan bantuan yang diperlukan.
Baca juga: Berapa Jumlah Siswa Penerima KJP Februari 2025? Langsung Saja Cek di Sini!
Banjir dan Longsor Probolinggo Melumpuhkan Delapan Kecamatan

Kabupaten Probolinggo mengalami dampak besar akibat banjir dan longsor yang melanda delapan kecamatan sekaligus.
Wilayah yang terdampak meliputi Kecamatan Tiris, Krucil, Gading, Maron, Kraksaan, Pajarakan, Krejengan, dan Pakuniran.
Beberapa desa mengalami kerusakan berat akibat derasnya aliran air dan longsoran tanah.
Menurut laporan dari BPBD Kabupaten Probolinggo, rumah ambruk terjadi di Desa Plaosan dan Kalianan, Kecamatan Krucil.
Di Desa Kaliacar, Kecamatan Gading, akses jalan desa bahkan terputus akibat banjir. Infrastruktur yang terdampak lainnya adalah dua jembatan di Desa Brabe, Kecamatan Maron, dan Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, yang hancur diterjang arus deras.
Baca juga: Peresmian Kuil Murugan Jakarta Dihadari Mangalathu Sankaran Chandran. Asal dari India
Jembatan Putus dan Akses Jalan Terhenti akibat Banjir dan Longsor Probolinggo
Kerusakan infrastruktur akibat bencana ini sangat mengkhawatirkan. Jembatan yang menghubungkan Desa Brabe di Kecamatan Maron dengan Desa Condong di Kecamatan Gading kini tak bisa digunakan lagi.