Berita  

Murtiya Warga Sragen Jadi Perawat di Jepang Selama 7 Tahun, Bisa Bantu Perbaiki Rumah Orang Tua

Sebagai perawat di Jepang, Murtiya tidak lupa membantu orang tua di rumah

Murtiya
Foto: Solopos.com

Dailynesia.co – Setiap orang ingin membahagiakan orang tua seperti Murtiya warga Sragen jadi perawat di Jepang selama 7 tahun ini membawa ekonomi keluarga lebih baik.

Warga Desa Gabus, Ngrampal Kabupaten Sragen Jawa Tengah awalnya merupakan  seorang perawat salah satu rumah sakit di wilayah Kabupaten Sragen.

Murtiya Pergi Ke Jepang Lewat Program EPA G to G

Seiring berjalannya waktu perekonomian keluarga ternyata sedang tidak baik yang mendorongnya untuk ikut Program EPA G to G( Nurse dan Careworker).

Adalah suatu program   resmi kerjasama pemerintah Indonesia dengan Jepang terkait penyaluran tenaga kerja di bidang perawat rumah sakit dan perawat warga

Berangkat ke Jepang Tahun 2017

Murtiya warga Sragen yang memutuskan ikut serta program Program EPA G to G akhirnya berangkat sekitar tahun 2017  sebagai perawat.

Setelah, Ia sukses menjadi perawat di negeri Sakura tidak lupa selalu menyempatkan diri membagikan aktivitas sehari-hari lewat Instagram @ega-tia.

Atau media sosial lainnya seperti akun YouTube @tiarm4884 disela-sela kesibukannya  Ia kerap membagikan berbagai kisah cerita yang seru.

Dari mulai kegiatan memasak atau waktu berbelanja, wisata hingga hal-hal menarik seputar peristiwa di Jepang yang pastinya menyenangkan.

Baca Juga: Saham Dengan Dividen Yield Terbesar 2024

Perbaiki Rumah Orang Tua

Murtiya warga Sragen jadi perawat di Jepang selama 7 tahun tampaknya menghantarkan kesuksesan lantaran keinginannya membantu orang tua tercapai.

Dari hasil jerih payahnya selama bertahun-tahun dapat memperbaiki ekonomi keluarga merenovasi rumah orang tua di kampung menjadi lebih baik.

Bahkan dari penghasilan gaji perawat bekerja rumah sakit di negara Jepang dapat mengangkat perekonomian keluarganya

Pulang Kampung di Hari Raya Lebaran

Perjalanan mudik dari Jepang ke Indonesia menurut Murtiya warga Sragen cukup melelahkan, karena jangka waktu perjalanan memerlukan hampir 2 hari 1 malam.

Dari Jepang ke Indonesia perjalanan udara selama 8 jam kemudian Ia harus menginap  di Jakarta semalam dan baru keesokan harinya mendarat di Solo.

Perjalanan  yang melelahkan, tetapi demi keluarga semua terasa nikmat dan menyenangkan, apalagi moment mudik pas hari lebaran 2024 rasanya jauh lebih emosional.

Berburu Kuliner Khas Sragen

Ketika mudik ke Sragen Murtiya tidak pernah lepas dari kudapan khas Sragen menjadi makanan favoritnya.

Sesampai di rumah, tidak berapa lama Ia segera berwisata dan berburu kuliner khas   Sragen demi membayar rasa rindunya itu.

Buah Duren, sup buah, sambal tumpang, walang goreng adalah beberapa menu makanan minuman favoritnya.

Ia seusai mendapatkan semuanya segera menikmatinya kemudian Ia tidak lupa membagikan aktivitasnya ke media sosial.

Leave a Reply