Dailynesia.co – Pendeta Gilbert Lumoindong telah menjadi sorotan publik baru-baru ini sesudah ceramah kontroversialnya yang membuat geger terkait zakat dan salat dalam agama Islam.
Tetapi, di balik kontroversi tersebut, ada pertanyaan tentang sumber kekayaannya yang menjadi perbincangan.
Dalam sebuah ceramah yang viral di media sosial, Pendeta Gilbert Lumoindong membandingkan zakat dalam Islam dengan perpuluhan dalam agama Kristen, dan ia pun  mengomentari gerakan salat umat Islam dibandingkan dengan gerakan saat umat Kristen beribadah di gereja, dilansir dari Suara.com.
Hal ini memantik reaksi dari warganet yang mulai mengkritik dan mengkaji kekayaan serta gaya hidup sang pendeta.
Inilah Sosok Pendeta Gilbert Lumoindong
Sebelumnya, Pendeta Gilbert pernah dikabarkan memasang tarif yang cukup tinggi, yakni Rp40 juta, untuk melakukan pemberkatan pernikahan.
Tetapi, warta tersebut telah dibantah oleh sang pendeta, yang menyatakan bahwa dia selalu melayani tanpa menetapkan tarif.
Namun, dari mana sebenarnya sumber kekayaan Pendeta Gilbert Lumoindong? Sebagian besar pendeta di Indonesia mendapatkan gaji bulanan dari gereja tempat mereka melayani.
Walaupun begitu, ada variasi dalam metode dan sistem penggajian, termasuk gaji tetap dan tidak tetap.
Pendeta Gilbert Lumoindong sendiri dapat memiliki pendapatan tambahan dari berbagai sumber, termasuk pelayanan yang diberikan dan persembahan dari jemaat.
Gaji pendeta tidak tetap kerap kali bergantung pada jumlah persembahan dari jemaat yang dilayani, yang dapat bervariasi secara signifikan.
Baca juga: Balita Terperosok ke Celah Peron Stasiun Manggarai, Saat Turun KRL
Selain dari pelayanan sebagai pendeta, Gilbert Lumoindong juga memiliki sumber penghasilan dari kanal YouTube pribadinya.
Dengan 1 juta pelanggan dan lebih dari 3.200 video, kanal YouTube-nya telah menghasilkan pendapatan yang signifikan melalui program AdSense YouTube.
Namun, penting untuk dicatat bahwa kekayaan Pendeta Gilbert tidak semata berasal dari gaji atau penghasilan langsung dari gereja atau umat.
Pendeta yang mempunyai kekayaan besar kerapkali juga memiliki usaha sampingan atau investasi lainnya.
Dalam kanal YouTube-nya, Pendeta Gilbert sering berkolaborasi dengan tokoh agama lainnya, seperti Ustaz Yusuf Mansur dan Gus Miftah, menciptakan konten yang bertujuan untuk memberikan inspirasi dan pendidikan agama kepada jemaatnya dan masyarakat luas.
Kisah kekayaan dan kontroversi yang melibatkan Pendeta Gilbert Lumoindong memberikan kita banyak pelajaran tentang kompleksitas sumber kekayaan serta tanggung jawab sosial seorang pemimpin agama.
Walaupun terjadi perdebatan dan perbedaan pendapat, penting untuk tetap menghormati serta memahami sudut pandang yang berbeda serta fokus pada pembelajaran dan pemahaman yang lebih mendalam tentang agama dan nilai-nilai kemanusiaan.