Dailynesia.co – Tampaknya masalah Kebun Teh Kemuning Karanganyar, Jawa Tengah kian hari makin meresahkan dinilai terlalu eksploitasi sehingga dikhawatirkan merusak lingkungan.
Sebelumnya permasalahan pembukaan agrowisata Kebun Teh Kemuning setelah lebaran lalu setelah akses jalan menuju lokasi wisata diperlebar.
Namun, kini masalah baru muncul lagi terkait wilayah kebun teh Kemuning Karanganyar, karena aktivitas pembangunan ekploisasi besar-besaran yang dilakukan oleh pihak PT Rumpun Sari Kemuning, pemegang hak guna usaha perkebunan teh Kemuning.
Baca juga: Gibran Ingin Bahas Susunan Kabinet Bareng Megawati
Aktivitas Pembangunan Infrastruktur di Kebun Teh Kemuning Terus Berlangsung
Sejak masalah agrowisata Kebun Teh Kemuning muncul ke permukaan hingga ramai diprotes penduduk sekitar lantaran pembangunan infrastruktur terus berlangsung sampai sekarang.
Bulan Maret 2024 lalu, proses pembangunan jalan di tengah lahan puluhan hektar perkebunan teh Kemuning saat itu tengah dilakukan hingga berganti Jalan Margo Lawu.
Bahkan, kini muncul lahan parkir, kawasan wisata jembatan kaca, resto yang dikhawatirkan apabila terus dillanjutkan berdampak pada ekosisten kawasan Gunung Lawu memicu bencana alam di kemudian hari.
Baca juga: 5 Cara Menambah View YouTube Dijamin Work dan Legal
Unjuk Rasa ke Gedung DPRD Karanganyar
Aksi kelompok mengatasnamakan Masyarakat Peduli Lingkungan Kemuning, berunjuk rasa di gedung DPRD Karanganyar beberapa waktu lalu dan akhirnya ditanggapi oleh anggota dewan salah satunya Boby Aditia Putra.
Ia, adalah legislator muda DPRD Karanganyar Fraksi PDIP berupaya menanggapi aspirasi Masyarakat Peduli Lingkungan Kemuning dan memberikan dukungan penuh perjuangan mereka.
Boby Aditia Putra, menyebut bahwa Masyarakat Peduli Lingkungan Kemuning tidak akan berjuang sendirian karena anggota dewan akan selalu bersama menyelematkan lingkungan kawasan perkebunan teh Kemuning.
legislator muda DPRD Karanganyar Fraksi PDIP tersebut telah menyaksikan sendiri bagaimana keadaan lingkungan kawasan kebun teh Kemuning, yang ternyata sudah rusah parah, akses jalan yang sekarang bernama Jalan Margo Lawu.
Belum lagi bangunan-bangunan lain yang tersebar di area agrowisata kebun teh Kemuning, dari mulai lahan parkir sampai restoran yang dinilai menyalahi aturan.