“Membebaskan terdakwa dari seluruh dakwaan, memerintahkan terdakwa dibebaskan dari tahanan setelah putusan ini diucapkan, memberikan hak-hak terdakwa tentang hak dan martabatnya,” imbuhnya.
Baca juga: Mengapa Lampu LED Lebih Hemat Energi daripada Lampu Bohlam?
Reaksi Masyarakat dan Langkah Selanjutnya
Keputusan ini memicu reaksi keras dari masyarakat yang merasa keadilan tidak ditegakkan dengan benar.
Banyak yang mempertanyakan integritas sistem peradilan Indonesia, terutama ketika kasus melibatkan individu dengan latar belakang berpengaruh.
Keputusan ini juga menimbulkan ketakutan bahwa hukum mungkin lebih berpihak kepada mereka yang memiliki kekuatan atau koneksi politik, ketimbang kepada masyarakat umum yang mencari keadilan.
Sahroni, dalam kritiknya, menyoroti pentingnya integritas dalam penegakan hukum. Menurutnya, vonis bebas ini mencerminkan ketidakadilan yang mencolok dan menunjukkan adanya kecacatan dalam sistem hukum yang harus segera diperbaiki.
Dia juga menekankan bahwa jika vonis seperti ini dibiarkan, maka kepercayaan masyarakat terhadap hukum akan semakin tergerus.
Baca juga: Rekomendasi 4 Wisata Banjarbaru Kalsel, Ada Rainbow Slide Alaska!
Imbauan Sahroni
![Ahmad Sahroni mengkritk Keputusan bebas untuk Ronald Tannur](https://i0.wp.com/dailynesia.co/wp-content/uploads/2024/07/Untitled-1280-x-720-px3-3.jpg?resize=680%2C383&ssl=1)
Selain mendesak tindakan dari Kejaksaan Agung dan Komisi Yudisial, Sahroni juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap kritis dan mengawasi proses hukum yang berlangsung.
“Kita tidak boleh tinggal diam. Masyarakat harus terus memantau dan menuntut keadilan agar hukum bisa ditegakkan tanpa pandang bulu,” katanya.
Kritik Ahmad Sahroni terhadap vonis bebas Ronald Tannur mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap sistem peradilan di Indonesia.
Kasus ini menyoroti pentingnya integritas dan transparansi dalam proses hukum untuk memastikan keadilan bagi semua pihak, tanpa pandang bulu.
Tindakan lanjutan dari Kejaksaan Agung dan Komisi Yudisial akan menjadi ujian penting bagi penegakan hukum di Indonesia.
Masyarakat berharap bahwa kasus ini akan menjadi momentum bagi reformasi sistem peradilan agar lebih adil dan terpercaya.