Berita  

Aktor Cocote Tonggo Menghadapi Tantangan Khusus Dengan Bahasa Jawa Mataram

Film Cocote Tonggo dibuat oleh Bayu Skak menampilkan Ayushita, Dennis Adhiswara, Asri Welas, dan Furry Setya.

Foto: Kilat Solo

Dailynesia.co – Bayu Skak, yang terkenal baik sebagai pemain maupun sutradara, kali ini mengerjakan film baru. Film Cocote Tonggo dibuat oleh Bayu Skak dan mengambil latar kehidupan kota Solo.

Film ini akan menampilkan Ayushita, Dennis Adhiswara, Asri Welas, dan Furry Setya. Cocote Tonggo menceritakan tentang orang-orang yang tinggal di Kota Solo, dan dialognya menggunakan Bahasa Jawa yang khas dari Kota Bengawan.

Dalam bahasa Jawa, “Cocote Tonggo” berarti “cibir tetangga”. Film tersebut diproduksi oleh SKAK Studio dan Tobali Film.

Baca Juga: 4 Pesona Wisata Pekanbaru, Cocok Sebagai Alternatif Liburan Keluarga Akhir Pekan

Ceritanya tentang pasangan penjual jamu kesuburan yang belum memiliki anak. Bayu Skak memiliki alasan untuk memilih Kota Solo sebagai latar ceritanya.

Dia mengatakan, “Nah pasti akan ada cocote tonggo atau jadi bahan omongan tetangga, ini yang seru dan related dengan kehidupan bertetangga lalu kita bawa ke dalam film.”

Ciri khas Jawa termasuk dialek bahasanya dan tradisi ramuan jamu kesuburan. Aktor Cocote Tonggo menghadapi tantangan khusus dengan bahasa Jawa Mataraman (Solo).

Selain itu, bahasa yang digunakan di Solo tidak sama dengan bahasa yang digunakan di Yogyakarta, Semarang, atau kota-kota lain di Jawa Timur.

Dia menambahkan, “Itulah tantangan bagi kami, di sini (aktor) berasal dari berbagai daerah campuran, Jakarta, Semarang, Malang, Yogyakarta semuanya belajar dialek Solo.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Jombang Penuh Pesona, Cocok Tempat Liburan Di Akhir Pekan

Tapi alur film komposisinya tetap 60 persen bahasa Jawa, 40 persen bahasa Indonesia.” Selain itu, Ayushita dan Dennis Adhiswara mengalami kesulitan dalam film ini.

Denny Adhiswara menyatakan bahwa itu menantang. Dia biasa bahasa jawa, tetapi harus bahasa Indonesia, tantangan bagi kami sebagai aktor untuk memperluas pengetahuan dan melatih keterampilan.

Ayushita menambahkan bahwa beban cukup besar, tetapi semua tim bekerja sama untuk menggunakan bahasa Jawa. Pasti harus fasih karena latar (film) berada di tanah kelahiran eyang-eyangnya.

Baca Juga: Pesona Wisata Jakarta, Ini 4 Alternatif Pilihan Terbaik 2024

Sahli Himawan, Produser Eksekutif Cocote Tonggo, bangga dengan apa yang sudah disiapkan Bayu Skak.

Pemilik Tobali Film menyatakan bahwa mereka mendukung Cocote Tonggo untuk disukai penggemar film Indonesia karena judulnya yang luar biasa, sangat mengena di era modern, dan berlatar di Solo, kota asal saya juga. Mereka berharap film ini bisa mencapai box office.

Syuting film ini sendiri mulai dilakukan pada hari Minggu, 9 Januari 2024. Beberapa lokasi yang akan digunakan untuk syuting film ini sudah ditentukan. Ada di Kampoeng Batik Laweyan, Lokananta hingga Colomadu.

Writer: Fadhil LubisEditor: Laksana Prasetya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *