Menurut penelitian, vaksin ini tidak menyebabkan infeksi dan tidak mengganggu produksi ASI, sehingga ibu dapat terus menyusui setelah vaksinasi.
Satu hal yang perlu diingat adalah vaksin booster yang diberikan setelah vaksin pertama dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Ini sangat penting bagi ibu menyusui, yang cenderung memiliki sistem imun yang lebih rendah.
Dengan mendapatkan vaksin booster, risiko gejala berat akibat COVID-19 dapat diminimalkan, baik untuk ibu maupun bayi.
Baca juga: Kapan Kevin Diks Main untuk Timnas Indonesia? Sinyal Positif Disampaikan Ketum PSSI
Harapan untuk Kebijakan Vaksinasi ke Depan
Meskipun vaksinasi AstraZeneca untuk ibu menyusui telah direkomendasikan, kritik muncul terkait kebijakan yang mengatur proses vaksinasi.
Banyak ibu menyusui yang merasa kebingungan dengan kurangnya informasi yang jelas dan konsisten.
Terdapat kesenjangan antara rekomendasi pemerintah dan kenyataan di lapangan, di mana akses vaksin yang terbatas dan informasi yang tidak memadai menyebabkan ketidakpastian bagi banyak ibu.
Selain itu, pertanyaan mengenai efek jangka panjang dari vaksinasi juga masih menjadi perhatian.
Meskipun para ahli menjamin keamanan vaksin, kekhawatiran tentang kemungkinan efek samping yang belum terdeteksi tetap ada.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memberikan informasi yang transparan dan jelas mengenai vaksinasi, serta mengedukasi masyarakat mengenai manfaat dan risiko yang ada.
Dalam menghadapi pandemi ini, penting bagi ibu menyusui untuk mendapatkan informasi yang akurat dan jelas tentang AstraZeneca untuk Ibu Menyusui.
Vaksinasi dapat memberikan perlindungan bagi ibu dan bayi, namun kebijakan yang mengatur vaksinasi harus jelas dan transparan.
Dengan pemahaman yang baik, ibu menyusui dapat melindungi diri dan si kecil, sambil tetap menjaga kesehatan dan keselamatan keluarga di tengah pandemi COVID-19.