Dailynesia.co – Data terbaru menunjukkan bahwa omzet penjual di kantin SDN Lowokwaru 3 Malang mengalami penurunan signifikan akibat Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh pemerintah.
Pada Selasa (7/1/2025) pukul 10.00 WIB, suasana kantin tampak sepi setelah para siswa masuk ke dalam kelas.
Kurnia, seorang penjual di kantin, mengungkapkan bahwa ia mengalami penurunan omzet hingga 50 persen, dilansir dari TRIBUNJATIM.COM.
Sebelum program ini diluncurkan, Kurnia biasanya pulang setelah jam istirahat pertama berakhir. Namun kini, ia harus menunggu hingga jam istirahat kedua agar jualannya habis dibeli siswa.
“Ya menurun hingga 50 persen. Nasi biasanya habis, sekarang sering sisa,” ungkap Kurnia, yang telah berjualan selama lebih dari 10 tahun di kantin tersebut.
Kondisi ini tidak hanya dirasakan Kurnia, tetapi juga penjual lainnya di kantin. Jujuk Nuryani, seorang penjual roti, juga mengalami hal serupa. Ia mengaku sekarang hanya membawa setengah dari jumlah roti yang biasanya dijual.
“Biasanya di istirahat pertama sudah pulang, sekarang harus menunggu sampai istirahat kedua,” katanya.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Kepri Tahun 2024 Naik Menjadi 3,13 Juta Perjalanan
Pengurangan Pasokan dan Usulan untuk Mengatasi Penurunan Omzet
Dengan penurunan omzet yang drastis, Kurnia mulai mengurangi pasokan bahan makanan yang ia jual. “Ya supaya tidak rugi banyak,” ujarnya.
Meskipun ia menyadari bahwa program makan bergizi gratis ini baik untuk siswa, Kurnia berharap agar pemerintah mempertimbangkan dampak yang dirasakan oleh pelaku usaha di kantin sekolah.
Ia mengusulkan agar kebutuhan makan bergizi gratis disediakan oleh ibu-ibu yang jualan di kantin.