Hal ini bertujuan untuk mendorong keterlibatan pegawai dalam keberlanjutan peningkatan kinerja perusahaan.
Selain itu, program kepemilikan saham juga akan diterapkan untuk direksi dan dewan komisaris sebagai bagian dari kebijakan kompensasi jangka panjang yang berbasis kinerja dan risiko.
Baca juga: Gunung Padang: Menggali Bukti Peradaban Tua di Tengah Skeptisisme Internasional
Dampak Buyback terhadap Nilai Saham
Buyback saham sering kali dianggap sebagai sinyal positif bagi pasar, di mana perusahaan menunjukkan kepercayaan diri terhadap prospek masa depannya.
Dengan melakukan buy back, Bank Mandiri berharap dapat menstabilkan harga saham dan meningkatkan kepercayaan investor.
“Buyback ini merupakan langkah strategis untuk menjaga nilai perusahaan dan memberikan kepercayaan kepada pemangku kepentingan,” ungkap manajemen.
Keputusan untuk melakukan buy back juga dapat dipandang sebagai respons terhadap kondisi pasar yang berfluktuasi.
Dengan begitu, Bank Mandiri berusaha untuk menjaga daya tarik investasinya di tengah tantangan yang ada.
Rencana buyback saham oleh Bank Mandiri dengan dana sebesar Rp 1,17 triliun mencerminkan komitmen perusahaan untuk menjaga nilai jangka panjang dan kepercayaan investor.
Melalui langkah ini, Bank Mandiri tidak hanya berupaya memperkuat posisi di pasar, tetapi juga menciptakan keterlibatan yang lebih besar antara manajemen dan pegawai.
Dengan persetujuan RUPS yang akan datang, langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan dan investor dalam jangka panjang.