Kritik yang sama dilontarkan oleh pengguna lain yang heran dengan kurangnya kemajuan meskipun banyak investor yang siap berinvestasi.
Kritik ini tidak hanya berfokus pada masalah anggaran, tetapi juga pada transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam mengelola proyek-proyek besar seperti IKN.
Banyak pihak menilai bahwa ketidakjelasan mengenai pendanaan dan status proyek hanya akan semakin memperburuk kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Baca juga: Cara Daftar Cek Kesehatan Gratis di HP, Berikan Layanan Terbaik
Perbandingan dengan Proyek Lain
Dalam konteks yang lebih luas, pemblokiran anggaran IKN mengingatkan kita pada proyek-proyek lain yang pernah mengalami hal serupa.
Banyak proyek ambisius di Indonesia yang terhambat karena kurangnya transparansi dan pengelolaan yang tidak efektif.
Diperlukan pendekatan yang lebih strategis untuk memastikan bahwa proyek seperti IKN dapat berjalan dengan baik, apalagi jika mengandalkan dana investasi yang besar.
Di sisi lain, kritik terhadap proyek IKN juga mencerminkan kekhawatiran yang lebih dalam mengenai bagaimana pemerintah menangani investasi dan pengembangan infrastruktur di masa depan.
Apakah investasi asing akan terus mengalir jika situasi seperti ini terus berlanjut?
Klaim Gibran tentang pendanaan IKN yang berasal dari investor harus ditanggapi dengan hati-hati.
Meskipun investasi swasta diharapkan menjadi pendorong utama, fakta bahwa anggaran untuk proyek ini diblokir menunjukkan adanya ketidakpastian yang perlu segera diatasi.
Publik berhak mendapatkan penjelasan yang jelas dan transparan mengenai status IKN dan bagaimana pemerintah berniat untuk memastikan keberlanjutan proyek tersebut.
