Dailynesia.co – Upacara adat di Papua selalu menjadi salah satu tradisi yang sarat makna dan penuh dengan nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Salah satu upacara yang sangat berharga dalam kehidupan masyarakat Papua adalah upacara tindik telinga, yang juga dikenal sebagai Ero Era Tu Ura.
Upacara ini tidak hanya berfungsi sebagai ritual adat, tetapi juga sebagai simbol pendidikan spiritual yang mendalam bagi anak-anak yang akan memasuki fase penting dalam kehidupan mereka.
Baca juga: Wajib Punya! 8 Peralatan Rahasia Juara Balap Karung
Makna dan Tujuan Ero Era Tu Ura
Ero Era Tu Ura merupakan upacara tindik telinga yang secara khusus dilakukan untuk anak-anak yang berumur tiga hingga lima tahun.
Tradisi ini dipercaya memiliki tujuan yang sangat mendalam, yaitu untuk mendidik dan mempersiapkan anak-anak dalam mendengar dengan bijak sepanjang hidup mereka, dikutip dari Budaya Indonesia.
Dalam pandangan masyarakat Papua, telinga bukan hanya organ pendengar biasa, tetapi juga simbol penting yang harus dirawat dan dijaga dengan baik, dilansir dari Kompas.com.
Dengan melaksanakan upacara ini, masyarakat berharap agar anak-anak yang telah ditindik telinganya akan selalu mendengarkan suara-suara yang baik dan menghindari hal-hal yang buruk.
Prosesi Upacara: Langkah-Langkah dalam Pelaksanaan
Prosesi Ero Era Tu Ura biasanya dipimpin oleh seorang dukun yang dihormati dalam komunitas, dalam hal ini seorang dukun bernama Aebe Siewi.
Kehadiran dukun dalam upacara ini sangat penting karena dukun dianggap sebagai orang yang memiliki pengetahuan spiritual dan keahlian khusus dalam menjalankan ritual adat.
Upacara ini dimulai dengan anak yang akan ditindik duduk di atas tikar tradisional. Mereka akan dikelilingi oleh anak-anak lain yang juga diundang untuk menyaksikan prosesi tersebut.
Kehadiran anak-anak lain di sekitar anak yang akan ditindik bukan hanya sebagai penonton, tetapi juga sebagai simbol solidaritas dan dukungan sosial dalam komunitas.
Selain anak-anak, keluarga dan tetangga juga turut hadir, menambah suasana kebersamaan yang erat dalam prosesi ini.
Pada saat puncak upacara, dukun Aebe Siewi akan mengambil alat khusus yang telah disiapkan untuk menindik kedua telinga anak tersebut.
Alat ini biasanya terbuat dari bahan yang diyakini memiliki khasiat tertentu, sehingga proses tindik telinga berjalan lancar dan aman.
Selama proses tindik berlangsung, suasana biasanya penuh dengan doa dan harapan agar anak yang ditindik selalu mendengarkan suara-suara yang baik dan benar sepanjang hidupnya.