Gondongan: Gejala, Penyebab, dan Cara Penyembuhan yang Tepat

Gondongan: Gejala, Penyebab, dan Cara Penyembuhan yang Tepat

Gondongan Gejala, Penyebab, dan Cara Penyembuhan yang Tepat (Alodokter.com)
Gondongan Gejala, Penyebab, dan Cara Penyembuhan yang Tepat (Alodokter.com)

Dailynesia.co – Penyakit gondongan sedang marak menyerang anak-anak di berbagai wilayah, terutama usia Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD).

Banyak orang tua yang mulai khawatir dan bertanya, apakah penyakit ini berbahaya?

Sebenarnya, gondongan adalah peradangan kelenjar ludah di bagian samping wajah akibat infeksi virus.

Penyakit ini memang menular, namun umumnya tidak berbahaya jika ditangani dengan tepat.

Baca juga: Mengapa IKN Belum Menjadi Magnet Investor Asing? Simbol Ambisi Oligarki, Investor Malah Menghindari

Apa itu Gondongan?

Gondongan adalah kondisi yang terjadi ketika kelenjar ludah (parotis), yang terletak di bawah telinga, mengalami peradangan.

Penyebab utama penyakit ini adalah infeksi virus paramyxovirus, yang dapat menyebar melalui percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin.

Gondongan sering kali menyerang anak-anak berusia 5 hingga 9 tahun, tetapi orang dewasa juga bisa terinfeksi jika belum pernah divaksinasi, dilansir dari  Alodokter.com.

Gejala khas penyakit ini meliputi pembengkakan pada satu atau kedua sisi wajah di bawah telinga, nyeri saat menelan, demam, serta sakit kepala.

Meskipun biasanya tidak mengancam jiwa, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik.

Baca juga: Miris! Inilah 10 Jurusan yang Paling Disesali Lulusannya, Apa Penyebabnya?

Penyebab dan Penularan Gondongan

Gondongan disebabkan oleh virus paramyxovirus yang menyebar dengan mudah melalui percikan ludah atau kontak langsung dengan penderita.

Anak-anak yang belum mendapatkan vaksin MMR (campak, gondongan, dan rubella) memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi penyakit ini.

Faktor risiko lain termasuk sistem kekebalan tubuh yang lemah serta tinggal di daerah dengan tingkat penyebaran penyakit ini yang tinggi.

Beberapa cara penularan penyakit ini meliputi:

  • Menghirup percikan air liur saat penderita batuk atau bersin
  • Kontak langsung dengan penderita
  • Menyentuh benda yang telah terkontaminasi air liur penderita
  • Berbagi alat makan atau minum dengan penderita

Baca juga: Produsen Mobil Listrik VinFast Rugi Triliunan Dong, Ini Strateginya Jual ke 50 Negara

Gejala dan Kapan Harus ke Dokter

Gejala gondongan umumnya muncul 12–25 hari setelah terpapar virus. Selain pembengkakan di bawah telinga, gejala lain termasuk demam, sakit kepala, nyeri sendi, mulut kering, dan hilang nafsu makan.

Pada beberapa kasus, gejala penyakit ini bisa ringan atau bahkan tidak muncul sama sekali.

Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala penyakit ini, segera konsultasikan ke dokter, terutama jika gejalanya disertai dengan kondisi yang lebih serius seperti leher kaku, sakit kepala parah, muntah, atau kejang.

Penanganan medis yang cepat dapat mencegah komplikasi yang lebih berbahaya.

Baca juga: Debitur Tidak Bisa Gugat Pailit, Gagal Bayar Pinjaman Online Hanya Bisa Rektrukturisasi

Pengobatan dan Pencegahan Gondongan

Gondongan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1–2 minggu. Pengobatan penyakit ini lebih fokus pada meredakan gejala.

Beberapa langkah yang bisa diambil untuk mempercepat penyembuhan antara lain:

  • Istirahat yang cukup
  • Minum banyak air
  • Mengompres bagian yang bengkak dengan air hangat atau dingin
  • Mengonsumsi makanan lunak
  • Menggunakan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol

Namun, hindari memberikan aspirin kepada anak-anak yang menderita penyakit ini karena dapat memicu sindrom Reye, suatu kondisi yang berbahaya.

Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, sangat penting memastikan anak-anak mendapatkan vaksin MMR. Vaksin ini sangat efektif melindungi dari gondongan, campak, dan rubella.

Selain itu, menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan, tidak berbagi peralatan makan, dan menutup mulut saat batuk atau bersin juga penting dilakukan.

Baca juga: Rating Buruk Masjid di Sukoharjo Viral di Google Maps: Simak Faktanya

Komplikasi Gondongan

Meskipun penyakit ini jarang menyebabkan komplikasi serius, virus yang menyebabkannya bisa menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kondisi seperti radang testis (orchitis), radang ovarium (ooforitis), atau radang selaput otak (meningitis).

Pada beberapa kasus yang sangat jarang, penyakit ini juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

Gondongan, meskipun menular, umumnya bukan penyakit yang berbahaya jika ditangani dengan baik.

Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak, tetapi dapat dicegah dengan vaksinasi MMR.

Jika Anda mencurigai anak Anda terkena gondongan, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut dan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Leave a Reply