Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Abu vulkanik yang dihasilkan dari erupsi juga dapat membahayakan kesehatan, sehingga disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut.
Baca juga: Soal Driver Ojol Tuntut THR, Menaker Yakin Pengusaha Bisa Memahami Aspirasi
Gunung Lewotobi Laki-laki Kritis Lagi: Sejarah Erupsi Mematikan
Gunung Lewotobi Laki-laki bukanlah tanpa sejarah kelam. Pada 4 November 2024, gunung ini mengalami erupsi eksplosif yang menewaskan 10 orang dan merusak sejumlah rumah serta fasilitas umum.
Erupsi tersebut terjadi meskipun gunung sudah berstatus Awas, menunjukkan betapa sulitnya memprediksi perilaku gunung api.
Erupsi November lalu juga berbeda dari biasanya karena didahului oleh peningkatan gempa vulkanik dalam, sementara gempa vulkanik dangkal justru melemah.
Fenomena ini mengindikasikan adanya sumbatan di kawah yang menyebabkan tekanan magma meningkat secara tiba-tiba.
Gunung Lewotobi Laki-laki kembali mengingatkan kita akan kekuatan alam yang tidak bisa diremehkan. Dengan status Level IV (Awas), masyarakat diimbau untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Persiapan seperti menyiapkan tas siaga berisi makanan, air minum, obat-obatan, dan dokumen penting juga sangat penting untuk menghadapi situasi darurat.
Gunung Lewotobi Laki-laki Kritis Lagi bukan hanya menjadi peringatan bagi warga sekitar, tetapi juga bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.
Dengan kerja sama dan kewaspadaan, diharapkan korban jiwa dan kerugian material dapat diminimalisir.
