Baca juga: Tragis! 100 Mobil Lebih Tabrakan Beruntun di Oregon, SUV Terbakar, Puluhan Luka-Luka
BMKG Jelaskan 3 Faktor Penyebab Fenomena Hujan Jelly Turun di Gorontalo
Menanggapi fenomena yang menghebohkan ini, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Gorontalo, Cucu Kusmayancu, menjelaskan bahwa hujan jelly bisa terjadi karena tiga faktor utama:
1. Proses Biologis
Fenomena ini sering kali terjadi akibat partikel gelatin dari hewan laut kecil seperti ubur-ubur atau plankton yang terangkat ke atmosfer oleh badai atau angin kencang.
Partikel tersebut kemudian jatuh kembali bersama dengan hujan, sehingga menciptakan ilusi hujan jelly.
2. Fenomena Meteorologi
Angin kencang dapat mengangkat partikel dari permukaan laut atau perairan lainnya, lalu membawanya ke atmosfer sebelum akhirnya jatuh kembali ke bumi saat hujan turun. Hal ini memungkinkan zat yang menyerupai jelly terbawa hingga ke daratan.
3. Pencemaran atau Limbah
Dalam beberapa kasus, hujan jelly juga bisa dikaitkan dengan pencemaran industri atau limbah biologis yang mengandung zat gelatin.
Meski jarang terjadi, faktor ini bisa menjadi penyebab lain dari fenomena hujan jelly di Gorontalo.
Namun, BMKG menekankan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan penyebab utama fenomena ini di Gorontalo.
Fenomena hujan jelly di Gorontalo Utara menjadi peristiwa langka yang membuat banyak warga terkejut sekaligus penasaran.
Dengan berbagai spekulasi yang beredar, BMKG memberikan penjelasan mengenai kemungkinan penyebabnya, yakni proses biologis, fenomena meteorologi, dan pencemaran limbah.
Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengungkap secara pasti bagaimana fenomena ini bisa terjadi.
Apakah ini sekadar fenomena alam yang unik atau ada faktor lain yang perlu diwaspadai?
Warga dan para ilmuwan kini menantikan hasil penelitian lebih lanjut terkait hujan jelly yang sempat menggemparkan Gorontalo.
