Direktur RS Medistra, Agung Budisatria, menegaskan bahwa manajemen akan melakukan kontrol ketat terhadap proses rekrutmen untuk memastikan tidak ada lagi diskriminasi di masa mendatang.
Namun, permintaan maaf ini masih menyisakan pertanyaan besar tentang bagaimana institusi-institusi di Indonesia menangani isu-isu kebebasan beragama.
Harapan Ke Depan: Menghargai Kebebasan Beragama

Kasus Larangan Berhijab RS Medistra ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi seluruh institusi di Indonesia untuk lebih menghargai kebebasan beragama dan menghindari diskriminasi.
Sebagai negara yang dikenal religius, Indonesia perlu memastikan bahwa nilai-nilai tersebut tercermin dalam setiap aspek kehidupan, termasuk di tempat kerja.
Harapan ke depan, insiden seperti ini tidak lagi terjadi, dan setiap individu dapat menjalankan keyakinannya tanpa takut diskriminasi.
Apakah kita benar-benar mencerminkan nilai-nilai religius yang kita banggakan? Jawabannya ada pada tindakan kita di hari-hari mendatang.