Inggris Resmi Tinggalkan Batu Bara Setelah 140 Tahun: Bagaimana Transisi Energi Hijau Dimulai?

Setelah lebih dari satu abad bergantung pada batu bara, Inggris resmi mengakhiri era ini. Bagaimana transisi menuju energi hijau benar-benar dimulai?

Inggris Resmi Tinggalkan Batu Bara Setelah 140 Tahun
Inggris Resmi Tinggalkan Batu Bara Setelah 140 Tahun/carbon brief

Dailynesia.co – Setelah lebih dari satu abad menjadi penggerak utama industri dan ekonomi, Inggris resmi tinggalkan batu bara setelah 140 tahun sebagai sumber energi utama.

Ratcliffe-on-Soar, pembangkit listrik batu bara terakhir di Inggris, menutup operasinya pada September 2024, menandakan berakhirnya penggunaan bahan bakar yang pernah mendominasi sumber energi nasional.

Keputusan ini menempatkan Inggris dalam posisi unik di antara negara-negara ekonomi maju yang berkomitmen untuk menghapus batu bara sebagai bagian dari transisi menuju energi yang lebih bersih.

Namun, seiring dengan sorotan yang diterima, timbul pula pertanyaan penting mengenai kesiapan dan kelayakan transisi ini.

Baca juga: Rugi Triliunan! 3.68 Juta Ton Air Kelapa Terbuang, Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

Bagaimana Inggris Resmi Tinggalkan Batu Bara Setelah 140 Tahun?

Inggris Resmi Tinggalkan Batu Bara Setelah 140 Tahun
Inggris Resmi Tinggalkan Batu Bara Setelah 140 Tahun/CNN

Keputusan Inggris untuk menutup pembangkit listrik batu bara Ratcliffe-on-Soar telah dipuji oleh para aktivis lingkungan sebagai langkah maju menuju pengurangan emisi karbon.

Meskipun demikian, langkah ini membawa dampak signifikan bagi infrastruktur energi nasional yang telah lama terbiasa dengan keberadaan batu bara.

Banyak pekerja yang terlibat dalam operasional pembangkit batu bara, termasuk di Ratcliffe.

Kini harus dihadapkan pada ketidakpastian pekerjaan di sektor yang berbeda, menimbulkan pertanyaan apakah transisi energi ini benar-benar membawa kesejahteraan bagi mereka yang terlibat.

Kebijakan untuk meninggalkan batu bara dipicu oleh sejumlah regulasi lingkungan yang semakin ketat dan komitmen internasional untuk memerangi perubahan iklim.

Namun, tidak dapat disangkal bahwa ini adalah langkah yang berisikoDampak Terhadap Sektor Energi dan Ekonomi

Tidak dapat dipungkiri bahwa energi batu bara telah menjadi bagian integral dari perekonomian Inggris selama bertahun-tahun.

Pada tahun 1980-an, lebih dari 80% listrik dihasilkan dari batu bara. Kini, energi terbarukan seperti angin dan matahari hanya mampu menggantikan sebagian dari kapasitas tersebut.

Seiring penghentian batu bara, Inggris harus semakin mengandalkan energi terbarukan yang dalam beberapa situasi mungkin tidak selalu dapat memenuhi permintaan puncak.

Keterbatasan infrastruktur untuk mendistribusikan energi dari sumber terbarukan, khususnya tenaga angin lepas pantai, menjadi salah satu kendala yang harus segera diatasi.

Meskipun ada optimisme bahwa energi terbarukan dapat menjadi tulang punggung sistem energi nasional, transisi ini masih menghadapi banyak ketidakpastian.

Infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung energi hijau, seperti jaringan distribusi listrik yang lebih efisien dan kemampuan penyimpanan energi, masih jauh dari kata sempurna.

Hal ini menyebabkan Inggris bergantung pada energi gas alam dan impor listrik dari negara-negara tetangga, yang dalam beberapa kasus menyebabkan biaya energi melonjak dan masyarakat menghadapi kenaikan tagihan listrik.

Baca juga: Apa Saja Produk Google Inc? Ini 4 yang Paling Helpful

Tantangan Masa Depan Transisi Energi Inggris

Inggris Resmi Tinggalkan Batu Bara Setelah 140 Tahun
Inggris Resmi Tinggalkan Batu Bara Setelah 140 Tahun/Business recorder

Inggris telah berkomitmen untuk mencapai sistem energi bebas karbon pada tahun 2030, yang berarti hanya ada enam tahun untuk mengatasi tantangan infrastruktur dan peningkatan kapasitas energi terbarukan.

Sayangnya, beberapa pihak memperingatkan bahwa Inggris mungkin tidak akan mencapai target ini.

Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana memastikan bahwa transisi ini tidak hanya hijau tetapi juga adil.

Komunitas pekerja yang sebelumnya bergantung pada industri batu bara masih menunggu janji pekerjaan baru di sektor energi terbarukan, yang hingga kini belum sepenuhnya terwujud.

Baca juga: Kontroversi Produk Bernama Tuyul dan Wine Lolos Sertifikat Halal: Lelucon atau Kesalahan?

Apakah Ini Keputusan yang Tepat?

Setelah 140 tahun mengandalkan batu bara, Inggris kini berada di persimpangan jalan. Keputusan untuk beralih dari batu bara adalah langkah penting dalam memerangi krisis iklim global, tetapi juga menempatkan Inggris dalam posisi berisiko.

Transisi ini menuntut tidak hanya keberanian tetapi juga perencanaan yang matang agar tidak menimbulkan efek samping berupa ketidakadilan ekonomi dan ketidakstabilan energi.

Inggris mungkin telah resmi meninggalkan batu bara, tetapi tantangan sesungguhnya baru dimulai—yakni memastikan bahwa energi hijau mampu menggantikan batu bara dengan adil dan berkelanjutan bagi semua lapisan masyarakat.

Leave a Reply