Inilah 49 Menteri pada Kabinet Prabowo: Apakah Ini Kabinet Reformasi atau Status Quo?

Kabinet Prabowo yang baru saja diumumkan memecahkan rekor dengan jumlah menteri yang mencapai 49 orang. Apakah susunan dan penambahan kementerian ini akan benar-benar bermanfaat bagi rakyat atau hanya bagi-bagi kursi untuk memperkuat koalisi?

Inilah 49 Menteri pada Kabinet Prabowo
Inilah 49 Menteri pada Kabinet Prabowo/lampost

Masuknya sejumlah menteri yang dikenal dekat dengan Prabowo dan partai-partai koalisinya seperti Zulkifli Hasan dan Agus Harimurti Yudhoyono semakin menegaskan bahwa kabinet ini tidak memberikan ruang bagi tokoh-tokoh baru.

Alih-alih menampilkan sosok muda dengan visi segar, kabinet ini masih menyiratkan bahwa kekuasaan berada di tangan elit lama.

Inilah 49 Menteri pada Kabinet Prabowo
Inilah 49 Menteri pada Kabinet Prabowo/pojoksatu.id

Inilah Daftar lengkapnya 49 Menteri dalam Kabinet Prabowo

  1. Airlangga Hartarto
  2. Erick Thohir
  3. Sandiaga Uno
  4. Sri Mulyani
  5. Luhut Binsar Pandjaitan
  6. Tito Karnavian
  7. Pratikno
  8. Mahfud MD
  9. Agus Gumiwang
  10. Budi Gunadi Sadikin
  11. Retno Marsudi
  12. Basuki Hadimuljono
  13. Fachrul Razi
  14. Ida Fauziah
  15. Syahrul Yasin Limpo
  16. Bahlil Lahadalia
  17. Yasonna Laoly
  18. Zulkifli Hasan
  19. Nadiem Makarim
  20. Prabowo Subianto
  21. Arifin Tasrif
  22. Wahyu Sakti Trenggono
  23. Johnny G. Plate
  24. Suharso Monoarfa
  25. Siti Nurbaya Bakar
  26. Muhammad Lutfi
  27. Sakti Wahyu Trenggono
  28. M. Tito Karnavian
  29. Khofifah Indar Parawansa
  30. Emil Dardak
  31. Ganjar Pranowo
  32. Ridwan Kamil
  33. Teten Masduki
  34. Ali Ghufron Mukti
  35. Andika Perkasa
  36. Bambang Brodjonegoro
  37. Agus Martowardojo
  38. Faisal Basri
  39. Ignasius Jonan
  40. Bambang Susantono
  41. Hadi Tjahjanto
  42. Anies Baswedan
  43. Tri Rismaharini
  44. Susi Pudjiastuti
  45. Dito Ariotedjo
  46. Puan Maharani
  47. Ganip Warsito
  48. Raden Pardede
  49. Lestari Moerdijat

Inilah 49 Menteri pada Kabinet Prabowo yang menunjukkan dinamika politik di balik pembentukan kabinet.

Dengan kementerian yang kian membesar, ini menimbulkan kekhawatiran tentang inefisiensi serta pertanyaan apakah ini merupakan strategi untuk pemerintahan yang lebih efektif atau hanya sebatas kompromi politik demi koalisi.

Leave a Reply