Dailynesia.co – Dalam dunia kerja yang semakin modern, penggunaan teknologi untuk menciptakan kesan kerja yang aktif, seperti yang terjadi di Bank Wells Fargo, menjadi perdebatan yang hangat.
Pihak bank menemukan bahwa sejumlah karyawannya menggunakan alat keyboard palsu untuk pura-pura kerja.
Kejadian ini mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh banyak organisasi dalam memantau dan mengelola karyawan yang bekerja dari jarak jauh.
Baca juga: Pelawak Senior Nurul Qomar Empat Sekawan Meninggal Dunia Sakit Kanker Usus
Pura-Pura Kerja dengan Keyboard Palsu, Dampaknya Terhadap Data Karyawan
“Setelah meninjau tuduhan yang melibatkan simulasi aktivitas keyboard yang menciptakan kesan kerja yang aktif,” ungkap Wells Fargo dalam pengajuan kepada Otoritas Regulasi Industri Keuangan (FINRA).
Perilaku karyawan yang pura-pura kerja ini sangat merugikan, baik bagi perusahaan maupun karyawan lainnya yang benar-benar berusaha keras.
Juru bicara Wells Fargo menegaskan bahwa “Wells Fargo memiliki standar tinggi untuk karyawan dan tidak menoleransi perilaku tidak etis.”
Penggunaan alat yang dikenal sebagai mouse jigglers memungkinkan karyawan untuk berpura-pura bekerja tanpa benar-benar melakukan tugasnya.
Alat ini membuat mouse bergerak dan komputer tetap aktif, sehingga para pengawas tidak menyadari bahwa karyawan tersebut tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat disalahgunakan untuk menciptakan kesan kerja yang tidak sesuai dengan kenyataan, dilansir dari CNBC Indonesia.
Baca juga: Terbongkar! Harga Cabai Melambung Tinggi: Ini Fakta dan Penyebabnya Menurut Mendag
Popularitas Alat Pura-Pura Kerja di Era WFH
Menariknya, alat-alat seperti mouse jigglers menjadi sangat populer selama pandemi Covid-19, ketika banyak pekerja beralih ke sistem kerja jarak jauh.