Alih-alih membantu korban, mereka memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi.
“Bukannya menolong, sejumlah warga menjarah kasur lantai dari truk yang mengalami kecelakaan. Tindakan ini tentunya tidak terpuji,” tulis salah satu akun media sosial yang mengunggah video tersebut.
Aksi ini menuai kecaman dari netizen, yang menilai tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai kemanusiaan.
Baca juga: Besaran PKH Maret 2025 untuk Lansia Berapa? Miliki Manfaat Besar
Respons Pihak Berwenang

Menanggapi Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Jasa Marga bersama Dinas Pemadam Kebakaran Purwakarta segera melakukan pembersihan dan penyemprotan di lokasi. Armada mini loader juga dikerahkan untuk mempercepat evakuasi muatan yang tumpah.
Sementara itu, PT Jasa Raharja menjamin biaya perawatan korban. Korban luka berat dan ringan akan mendapatkan perawatan maksimal, sementara santunan akan diberikan kepada ahli waris jika ada korban jiwa.
Kementerian Perhubungan juga turun tangan untuk mendalami penyebab kecelakaan. Tim investigasi telah dikirim ke lokasi untuk berkoordinasi dengan pihak terkait dan mengumpulkan data.
Kecelakaan Maut di Tol Cipularang bukan hanya mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan berkendara, tetapi juga menjadi cermin bagi masyarakat.
Aksi penjarahan yang terjadi pasca-kecelakaan menunjukkan betapa pentingnya menanamkan nilai empati dan solidaritas di tengah masyarakat.