Hal ini mencerminkan harapan publik agar perusahaan-perusahaan besar memahami pentingnya berkontribusi terhadap ekonomi lokal.
Proses negosiasi yang sedang berlangsung diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang berkeadilan dan menguntungkan semua pihak.
Baca juga: PM Kanada Justin Trudeau Mundur: Apa yang Sebenarnya Terjadi? Benarkah Karena Mendukung ICC?
Proses Negosiasi yang Berkelanjutan
Hingga berita ini ditulis, negosiasi antara Apple dan pemerintah Indonesia masih berlangsung.
Setelah pertemuan dengan Menperin, Apple dijadwalkan untuk bertemu dengan tim teknis. Agus menegaskan bahwa tidak ada batasan waktu yang ditetapkan untuk mencapai kesepakatan.
“Bisa deal hari ini, malam ini, besok, minggu depan, atau bulan depan. Jadi waktu, kami tidak tetapkan target, yang kami tetapkan target itu adalah substansinya,” katanya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemerintah berfokus pada substansi dan kualitas kesepakatan daripada sekadar target waktu.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa kesepakatan yang dihasilkan akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia.
Nasib iPhone 16 di Indonesia masih tergantung pada hasil negosiasi antara pemerintah dan Apple.
Dengan penekanan Menperin pada prinsip keadilan dan kepatuhan terhadap TKDN, diharapkan kesepakatan yang dicapai akan menciptakan manfaat bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Proses ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menjaga kepentingan publik dan mendorong investasi yang berkelanjutan mengenai iPhone 16.