Dailynesia.co – Harga batu bara dunia mengalami penurunan yang signifikan, dipicu oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Penurunan ini menyebabkan kekhawatiran akan berkurangnya permintaan terhadap batu bara di tengah melemahnya impor dari negara-negara besar seperti India dan China.
Data menunjukkan bahwa pada perdagangan Jumat (14/2/2025), harga batu bara kembali jatuh 1,13% menjadi Rp105,10 per ton, menandai penurunan mingguan sebesar 5,10% dan total penurunan sepanjang tahun 2025 mencapai 17,24%, dilansir dari cnbcindonesia.com.
Baca juga: Cek Pinjol Legal OJK, Ini Cara Tepat yang Bisa Dicoba
Dampak Tarif Terhadap Permintaan Batu Bara
Penurunan harga batu bara semakin dalam setelah Trump menegaskan rencana pengenaan tarif baru.
“Keputusan China untuk memperkuat energi batu bara bahkan tidak mampu menolong pasir hitam,” ungkap analis pasar.
Pengenaan tarif oleh Trump berpotensi memperburuk situasi perdagangan global, yang berdampak langsung pada harga komoditas, termasuk batu bara.
Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa China dapat mengurangi permintaan batu bara dari AS, yang pada gilirannya akan menciptakan surplus di pasar global.
Presiden Trump telah memerintahkan pemerintahnya untuk mempertimbangkan penerapan tarif timbal balik terhadap mitra dagang.
Pada Kamis (13/2/2025), ia menandatangani memorandum presiden yang merinci rencana tersebut. Ini akan mendorong Perwakilan Perdagangan AS dan Menteri Perdagangan untuk mengusulkan bea masuk baru untuk menyeimbangkan hubungan perdagangan.
“Pemberlakuan tarif ini dikhawatirkan bisa menekan perdagangan global dan harga komoditas,” jelasnya.
Baca juga: Heboh! 2 Orang Warga Banyuwangi ke Mekkah Bermodal Perahu Rakitan Galon Air Mineral
Penurunan Permintaan dari India
Selain dampak dari tarif AS, melemahnya permintaan dari India juga menjadi faktor utama penurunan harga batubara.
Menurut Reuters, impor batubara termal India diperkirakan akan menurun selama dua tahun berturut-turut pada 2025.