Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya ketergantungan pada batubara untuk pembangkit listrik, melambatnya aktivitas ekonomi, dan stok yang mencapai level tertinggi.
Data menunjukkan bahwa enam pedagang batubara yang diwawancarai di konferensi Coaltrans India memperkirakan pengiriman batubara akan berkurang tahun ini.
Tiga pedagang memprediksi penurunan sekitar 10% menjadi sekitar 155 juta ton metrik. Kondisi ini menunjukkan bahwa India, sebagai importir terbesar batubara setelah China, memiliki pengaruh besar terhadap harga global.
Prospek Suram untuk Pasar Batu Bara
Ketidakpastian di pasar batu bara semakin besar dengan adanya kekhawatiran dari China mengenai kelebihan pasokan global.
Data dari konsultan Bigmint menunjukkan bahwa impor batu bara pembangkit listrik India turun sekitar 2% menjadi 173 juta ton metrik pada 2024.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya produksi oleh Coal India, yang mendorong stok di pembangkit listrik mencapai rekor tertinggi.
Peningkatan produksi oleh Coal India telah membantu India mengurangi ketergantungan pada impor, yang kini hanya sebesar 20,5% pada 2024.
Selain itu, permintaan yang meningkat akan petcoke oleh industri semen juga berkontribusi pada penurunan impor batubara.
Harga batubara yang terus jatuh menunjukkan dampak negatif dari kebijakan tarif Trump dan penurunan permintaan dari India.
Situasi ini menciptakan ketidakpastian dalam pasar global, yang dihadapi oleh negara-negara penghasil batu bara.
Dengan demikian, pelaku industri harus memantau perkembangan ini secara cermat untuk menyesuaikan strategi mereka.