Wisata  

Kiuturu Nandauw, Perjalanan Spiritual Anak Papua Menuju Kedewasaan

Makna dan Tujuan Upacara Kiuturu Nandauw

Kiuturu Nandauw
Ilustrasi Kiuturu Nandauw (Kompas.com)

Dailynesia.co – Papua, wilayah paling timur di Indonesia, tidak hanya kaya akan keindahan alam dan budaya yang unik seperti Kiuturu Nandauw.

Tetapi juga memiliki beragam upacara adat yang masih dijaga dan dilestarikan hingga saat ini.

Salah satu tradisi yang masih kental dan terus dijalankan adalah upacara adat Kiuturu Nandauw, yang dikenal juga dengan nama Kakarukrorbun.

Upacara ini menjadi momen penting dalam kehidupan anak-anak Papua, khususnya saat mereka menginjak usia 5 tahun.

Upacara Kiuturu Nandauw bukan sekadar acara seremonial, melainkan memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Papua.

Upacara ini menandai fase penting dalam kehidupan seorang anak, yaitu pemotongan rambut untuk pertama kalinya.

Baca juga: Kecelakaan Tol Mojokerto, Asap Kebakaran Lahan Pemicu

Tradisi ini dilakukan sebagai simbol peralihan dari masa kanak-kanak awal menuju tahap perkembangan berikutnya.

Di Papua, rambut dianggap memiliki kekuatan dan energi tertentu, sehingga pemotongan rambut memiliki makna membersihkan dan membebaskan anak dari pengaruh negatif, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. Dilansir dari Kompas.com.

Pemotongan rambut pertama ini juga dianggap sebagai ritual yang membawa berkah dan perlindungan bagi anak tersebut.

Dalam kepercayaan masyarakat Papua, rambut yang dipotong akan disimpan atau diletakkan di tempat tertentu yang dianggap sakral, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.

Tradisi ini menunjukkan bagaimana hubungan spiritual antara manusia dan alam begitu kuat dalam kehidupan masyarakat Papua.

Baca juga: Fakta di Balik Isu Gempa Megathrust Indonesia yang Menggemparkan

Proses Pelaksanaan Upacara Kiuturu Nandauw

Upacara adat Kiuturu Nandauw biasanya dimulai dengan serangkaian persiapan yang dilakukan oleh orang tua dan kerabat dekat.

Mereka akan mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti pisau atau gunting khusus yang akan digunakan untuk memotong rambut, serta perlengkapan lain yang digunakan dalam ritual ini.

Biasanya, upacara ini dilaksanakan di rumah adat atau tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.

Pada hari pelaksanaan, anak yang akan menjalani upacara biasanya didandani dengan pakaian adat khas Papua.

Mereka juga akan dihiasi dengan pernak-pernik tradisional, seperti kalung dari biji-bijian atau manik-manik yang memiliki arti simbolis. Seluruh keluarga dan masyarakat sekitar akan berkumpul untuk menyaksikan momen sakral ini.

Upacara dimulai dengan doa-doa dan nyanyian adat yang dipimpin oleh tetua adat atau orang yang dianggap memiliki kekuatan spiritual.

Leave a Reply