Dailynesia.co – Sebuah video viral di Malaysia menampilkan seorang pemuda gondrong dikira sebagai wanita diminta untuk menggunakan jilbab saat berada di dalam masjid.
Dilaporkan oleh World of Buzz pada Sabtu (6/4/2024), sebagian emak-emak yang menghampiri pria pemuda tersebut diduga sebagai petugas masjid.
Dalam video yang beredar di TikTok, pemuda tersebut terlihat kebingungan saat mendadak diminta untuk ,mengenakan jilbab.
Ia berusaha menjelaskan kepada orang yang menegurnya bahwa dirinya adalah seorang laki-laki.
“Saya bukan perempuan, saya tidak perlu menutupi rambut saya. Seorang pria tidak perlu menutupi rambutnya,” ungkapnya.
Tetapi, emak-emak yang berada di sekitarnya tak langsung mempercayai atas penjelasan yang diberikan pemuda tersebut.
Petugas masjid tersebut selanjutnya tetap beramsumsi bahwa pemuda tersebut harus memakai jilbab. Video berakhir dengan kebingungan pemuda tersebut atas instruksi yang diberikan.
Baca Juga: Mengenal Dekat Paus Fransiskus yang Bakal Datang ke Indonesia 6-9 September 2024 Mendatang
Insiden ini memaparkan kesalahpahaman yang terjadi di dalam masjid. Pemuda gondrong tersebut disangka sebagai seorang wanita oleh sebab penampilannya yang tidak wajar.
Walaupun ia berupaya menjelaskan bahwa dirinya adalah seorang laki-laki, tetapi penjelasannya itu tidak bisa langsung diterima oleh para ibu-ibu yang menghampirinya.
Hal demikian ini menunjukkan perlunya pemahaman yang lebih baik terhadap perbedaan penampilan serta identitas gender.
Video ini menjadi Trending di media sosial serta menimbulkan bermacami reaksi dari Nitizen.
Sebagaian orang mengkritik perlakuan para emak-emak yang meminta pemuda tersebut untuk memakai jilbab, menganggapnya sebagai perlakuan yang tidak pantas serta melanggar hak asasi individu.
Tetapi, ada pula yang berasumsi bahwa para emak-emak tersebut cuma menjalankan tugas mereka sebagai petugas masjid yang bertanggung jawab untuk menjaga aturan serta tata tertib di dalam tempat ibadah.
Pentingnya adanya Identitas Gender
Insiden yang menimpa seorang pemuda gondrong yang salah dikenali sebagai wanita di dalam masjid telah menimbulkan beragam reaksi dan refleksi dari masyarakat.
Video viral tersebut tidak hanya menyoroti kesalahpahaman yang terjadi, tetapi juga menimbulkan pembicaraan penting tentang toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta pentingnya komunikasi yang baik dalam masyarakat.
Pertama-tama, peristiwa ini mencerminkan betapa pentingnya pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan penampilan dan identitas gender.
Penampilan luar seseorang tidak selalu mencerminkan identitas mereka, dan asumsi berdasarkan penampilan fisik semata dapat mengarah pada kesalahpahaman dan diskriminasi yang tidak beralasan.
Kita perlu belajar untuk tidak menghakimi orang lain berdasarkan penampilan mereka, dan lebih memahami bahwa setiap individu memiliki hak untuk mengekspresikan diri mereka sesuai dengan identitas mereka.
Baca Juga: Serangan Iran ke Israel Disebut Sinyal Perang Dunia 3
Toleransi terhadap Perbedaan
Selain itu, insiden ini juga menyoroti pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap hak setiap individu. Setiap orang memiliki hak untuk menjadi diri mereka sendiri tanpa takut dihakimi atau disalahpahami oleh orang lain.
Masyarakat harus belajar untuk menghormati kebebasan individu untuk mengekspresikan diri mereka, selama itu tidak melanggar hukum atau merugikan orang lain.
Perlakuan terhadap pemuda tersebut untuk memakai jilbab, meskipun dengan niat baik, seharusnya tidak dilakukan tanpa memahami identitas dan preferensi individu yang bersangkutan.
Terkait dengan tanggapan netizen terhadap insiden ini, ada berbagai reaksi yang mencerminkan pemikiran yang beragam.
Lebih lanjut, insiden ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih berempati dan sensitif terhadap perbedaan.
Perlunya Komunikasi yang Baik
Sebelum membuat penilaian atau menghakimi seseorang berdasarkan penampilan fisik mereka, kita perlu berkomunikasi dengan baik dan mencari pemahaman yang lebih baik terkait dengan orang tersebut.
Dengan demikian, kita dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman yang tidak perlu dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan saling menghormati.
Dalam kesimpulan, insiden pemuda gondrong dikira sebagai wanita di masjid mengingatkan kita akan pentingnya pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan dan penghargaan terhadap hak setiap individu.
Peristiwa ini menyoroti perlunya toleransi, empati, dan komunikasi yang baik dalam masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan nyaman bagi semua orang.
Sumber : Kompas.com