Mengapa Donald Trump Menjadi Kunci dalam Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Peran Donald Trump dalam Gencatan Senjata

gencatan senjata gaza
Warga Palestina merayakan pengumuman gencatan senjata antara Hamas dan Israel (CNBC Indonesia)

Dailynesia.co – Dalam konteks konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Hamas, sosok penting gencatan senjata Gaza yang muncul sebagai perantara adalah Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

Meskipun pelantikannya baru akan dilaksanakan pada 20 Januari 2025, Trump telah berperan aktif dalam memfasilitasi gencatan senjata antara kedua belah pihak.

Melalui utusan khususnya untuk Timur Tengah, Steven Witkoff, Trump mengirimkan pesan penting yang menunjukkan keinginannya untuk mengakhiri perang di Gaza, dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Pemkab Garut Tambah Lahan Pangan Produktif, Seluas 371 Hektar Tahun 2025

Upaya Diplomasi oleh Utusan Khusus

Witkoff, dalam panggilan telepon yang mengejutkan, mengumumkan kedatangannya ke Israel untuk bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Dalam pertemuan tersebut, Witkoff menyampaikan pesan tegas dari Trump, yang menekankan pentingnya mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza demi keselamatan para sandera.

“Apa yang terjadi adalah bahwa Witkoff menyampaikan pesan tegas dari presiden Amerika Serikat yang baru,” ungkap seorang pejabat senior pemerintah Israel.

Baca juga: Terapi Bekam Jadi Solusi Ketika Nyeri Otot dan Sendi Alami Nyeri, Ini Cara Kerjanya

Keterlibatan Pemimpin Dunia Lain

Di sisi lain, upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza tidak hanya dilakukan oleh Trump.

Presiden AS yang masih menjabat, Joe Biden, bersama Menteri Luar Negerinya Antony Blinken, juga berupaya menekan kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik.

Tokoh-tokoh senior dari Mesir, Turki, dan negara-negara Teluk juga ikut berperan sebagai mediator dalam negosiasi yang telah berlangsung lama.

Baca juga: 4 Dokumen Syarat Daftar KJP Plus 2025, Orang Tua Wajib Tahu

Tantangan dalam Negosiasi

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, titik kritis dalam negosiasi tetap ada. Netanyahu, yang sebelumnya menarik diri dari kesepakatan yang ia promosikan, kini harus menghadapi kenyataan bahwa situasi semakin mendesak.

Leave a Reply