Berita  

Lika Liku Kehidupan Guru Erlina Siahaan, Penulis Inspiratif Bagi Murid

Sudah tahu sosok Guru Erlina Siahaan, yang menjadi inspiratif

Lika Liku Kehidupan Guru Erlina Siahaan
Lika Liku Kehidupan Guru Erlina Siahaan

Dailynesia.co – Guru Erlina Anriani Siahaan, guru SMP Negeri 4 Pematang Siantar, Sumatera Utara, telah menjelma menjadi Duta Literasi di kotanya.

Kecintaannya pada menulis terbukti luar biasa, dengan puluhan buku fiksi dan nonfiksi telah diterbitkan.

Melalui dedikasinya, Guru Erlina berhasil mentransfer semangat menulis ini kepada murid-muridnya, menjadikannya sosok idola di dalam kelas.

“Salah satu manfaat guru jadi penulis, murid jadi punya idola, jadi punya teladan di dalam kelas yang memicu semangatnya untuk terus belajar,” kata Guru Erlina, dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Puncak Arus Mudik Nataru 2024, PT KAI Telah Berangkatkan 2,5 Juta Penumpang

Membentuk Komunitas Menulis

Pada permintaan murid-muridnya, Guru Erlina mendirikan “Komunitas Beta Manurat,” yang artinya “Komunitas Ayo Menulis.” Ini adalah wadah bagi para siswa untuk mengembangkan kemampuan menulis mereka.

“Diluncurkan di seminar internasional saat bulan Oktober, bulan bahasa. Buku antologi ini merupakan kolaborasi dengan SMP Taman Asuhan dan Dinas Pendidikan Kota Pematang Siantar,” jelas Lina, sapaan akrabnya, saat peluncuran buku perdananya, Antologi Beta Manurat.

Bagi Guru Erlina, menjadi guru yang juga penulis memberikan keuntungan besar. “Menjadi guru penulis meningkatkan kecakapan personal yang berdampak positif pada kualitas transfer ilmu ke murid.

Selain itu, guru penulis juga akan lebih mudah mengajarkan murid untuk selalu gemar membaca,” tuturnya. Hal ini tidak hanya memperkaya pengetahuan siswa, tetapi juga membangun kemampuan berpikir kritis mereka.

Baca juga: Ibu Hamil Dapat Bansos PKH Januari 2025? Ini Syarat Penerima

Tips Menjadi Penulis Bagi Guru

Bagi guru lain yang bercita-cita menjadi penulis, Guru Erlina membagikan beberapa tips berharga. Pertama, ia menekankan pentingnya menjadi pembaca yang ulung.

Ia terinspirasi oleh Najwa Shihab, yang menyatakan bahwa menemukan satu buku yang bisa membuat seseorang jatuh cinta pada membaca adalah langkah awal.

“Membaca sekarang sudah jauh lebih mudah, dengan berbagai platform yang menyediakan cerpen dalam format video atau audio,” jelasnya.

Selanjutnya, Erlina menyarankan guru untuk mengikuti kelas menulis. “Saya rajin mengikuti kelas dari gratis hingga berbayar.

Ilmu yang saya terima sangat membantu melejitkan karier saya sebagai penulis,” ujar Lina. Keberhasilan tidak datang dengan mudah, sehingga belajar dari para ahli sangatlah penting.

Latihan yang konsisten adalah kunci untuk mencapai profesionalisme dalam menulis. “Untuk menjadi penulis, dibutuhkan jam terbang yang tinggi.

Guru yang ingin jadi penulis perlu berlatih dengan tekun,” kata Lina. Ia juga mengatakan bahwa berlatih menulis kalimat setiap pagi dan menulis ulang karya yang telah menerima penghargaan adalah beberapa trik untuk mengasah keterampilan.

“Proses berlatih tidak mudah, bahkan menyiksa diri, tapi asal kita mau terus berlatih, kecakapan apa pun bisa kita kuasai,” pungkas Erlina.

Dengan dedikasi serta komitmen untuk menginspirasi, guru Erlina terbukti mampu menjadikan dunia pendidikan lebih berwarna dan penuh makna.

Kisah Guru Erlina Siahaan menunjukkan bahwa pengaruh seorang guru tidak hanya terbatas di dalam ruang kelas, tetapi juga dapat menjangkau kehidupan siswa di luar kurikulum formal.

Kemampuannya untuk membangun komunitas menulis menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk mengekspresikan diri dan menjelajahi dunia literasi.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan bimbingan yang tepat, siswa mampu mengembangkan kreativitas mereka secara maksimal.

Baca juga: TikTok Dilarang Keras di Amerika Serikat, Diduga Timbulkan Ancaman Keamanan Nasional

Mendorong Kreativitas Siswa

Guru Erlina percaya bahwa kreativitas merupakan keterampilan penting yang harus dikembangkan dalam diri setiap anak.

Komunitas Beta Manurat tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar menulis, tetapi juga sebagai ajang untuk berbagi ide, berdiskusi, dan berkolaborasi dalam proyek-proyek tulis menulis.

“Di komunitas ini, kami bersama-sama mengeksplorasi berbagai bentuk penulisan—mulai dari cerpen hingga puisi,” tambahnya.

Kegiatan ini mendorong siswa untuk saling memberi feedback dan menjadikan proses belajar lebih menyenangkan.

Baca juga: Apa Alasan Stasiun Karet Akan Ditutup? Menteri BUMN Buka Suara

Memfasilitasi Keterampilan Abad 21

Dengan adanya komunitas menulis, Guru Erlina secara tidak langsung juga membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi tantangan abad ke-21.

Keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan berpikir kritis yang mereka pelajari sangat berharga di dunia yang terus berubah.

“Kami ingin anak-anak tahu bahwa menulis bukan hanya soal tugas sekolah, tetapi juga tentang memahami diri mereka sendiri dan lingkungan di sekitar,” kata Erlina.

Selain itu, melalui pelatihan dan diskusi, Erlina telah berhasil menciptakan rasa percaya diri di antara murid-muridnya.

“Melihat teman-teman saya bisa menulis dengan baik membuat saya semakin bersemangat untuk menulis,” ungkap salah satu siswa yang ikut dalam komunitas.

Ini menunjukkan bahwa keberhasilan Erlina dalam menginspirasi siswa tidak hanya berdampak pada kemampuan literasi mereka, tetapi juga pada perkembangan karakter mereka.

Baca juga: Angin Puting Beliung di Tasikmalaya Hancurkan 41 Rumah Warga: Warga Terpaksa Mengungsi!

Evaluasi dan Pengembangan Diri

Erlina sendiri mengaku bahwa setiap kegiatan dalam Komunitas Beta Manurat memberikan pelajaran berharga bagi dirinya sebagai guru.

Setiap buku yang ditulis oleh siswa memberikan perspektif baru, dan hal ini membuatnya dapat mengevaluasi metode pengajarannya.

“Saya selalu berusaha untuk belajar dari pengalaman siswa. Kolaborasi ini sangat penting untuk pengembangan diri saya,” ujarnya.

Menjadi guru dan penulis, menurut Erlina, merupakan dua peran yang saling melengkapi. Melalui penulisan, ia tidak hanya dapat menyalurkan kreativitasnya tetapi juga membantu membentuk karakter siswa yang lebih baik.

Ia percaya bahwa setiap kata yang dituliskan memiliki kekuatan untuk mengubah pikiran dan mendorong tindakan positif.

Baca juga: MK Akhirnya Cabut Presidential Threshold: Keputusan Tepat, Meski Terlambat

Harapan untuk Masa Depan

Dengan berbagai pencapaian yang telah diraih, Erlina berharap bahwa kisahnya dapat menginspirasi guru-guru lainnya untuk merangkul profesi menulis.

“Jika saya bisa jadi guru yang juga penulis, maka guru lain pun bisa,” ujarnya dengan penuh semangat.

Ia menginginkan lebih banyak guru yang berani berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka melalui tulisan.

Akhirnya, perjalanan Erlina Anriani Siahaan bukan hanya tentang menulis, tetapi juga tentang menciptakan jembatan belajar yang kuat antara guru dan siswa.

Sebagai Duta Literasi, ia berkomitmen untuk terus menyalakan semangat literasi di kalangan anak-anak muda di Pematang Siantar dan sekitarnya.

Dengan kerjanya, dia mengukir jejak yang tak hanya membekas di hati para murid, tetapi juga dapat diikuti oleh generasi mendatang.

Leave a Reply