Berita  

Merek Mobil Terburuk di Indonesia 2024: Hanya Terjual 1 Unit!

Analisis Penjualan Merek Mobil yang Gagal di Indonesia

Suasana penjualan mobil bekas yang ditawarkan di ruang pamer Bursa Mobil WTC Mangga Dua (CNBCIndonesia)
Suasana penjualan mobil bekas yang ditawarkan di ruang pamer Bursa Mobil WTC Mangga Dua (CNBCIndonesia)

Secara keseluruhan, penjualan mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) sepanjang 2024 mencapai 865.723 unit.

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan penjualan tahun 2023 yang mencapai 1.005.802 unit.

Penurunan sebesar 140.079 unit atau 13,9% ini menunjukkan adanya tantangan yang lebih luas di industri otomotif Indonesia.

Baca juga: ASUS Zenbook A14: Solusi Ideal untuk Profesional Aktif

Dampak Penjualan yang Menurun

Penurunan penjualan dari diler ke konsumen (retail sales) juga mengalami penurunan dua digit, yakni 10,9%.

Dari 998.059 unit di 2023, penjualan turun menjadi 889.680 unit pada 2024. Hal ini mencerminkan bagaimana konsumen semakin selektif dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan untuk membeli mobil.

Kondisi ini menunjukkan bahwa merek-merek yang tidak mampu beradaptasi dengan kebutuhan dan preferensi konsumen akan kesulitan untuk bertahan.

Oleh karena itu, penting bagi produsen untuk melakukan riset pasar yang mendalam dan memahami apa yang diinginkan oleh konsumen.

Melihat tren penjualan mobil di Indonesia, jelas bahwa ada merek-merek yang mengalami kesulitan besar dalam menjual produknya.

Merek-merek seperti Tata, Audi, dan Peugeot menunjukkan bahwa tanpa strategi pemasaran yang tepat dan pemahaman yang baik tentang pasar, penjualan mobil dapat terpuruk.

Di tengah persaingan yang ketat, hanya merek yang mampu beradaptasi yang akan bertahan dan berkembang.

Leave a Reply