Baca juga: Penulis Dan Akademisi Menyumbangkan Buku Ke Dinas Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Sumatera Utara
Mengapa Masyarakat Terjebak Jebakan Utang?
Jebakan utang pada layanan paylater sering kali disebabkan oleh rendahnya literasi keuangan. Banyak masyarakat menggunakan layanan ini tanpa memahami konsekuensi jangka panjangnya, seperti beban bunga dan biaya keterlambatan.
Meski OJK berupaya memberikan edukasi keuangan melalui berbagai program, tantangan utama adalah memastikan pesan tersebut dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang paling rentan.
Baca juga: 4 Manfaat Bermain Video Game Baik Kesehatan Mental Hingga Otak
Apakah Aturan Ini Cukup Mengatasi Masalah?
Meskipun langkah OJK patut diapresiasi, kebijakan ini belum sepenuhnya menjawab tantangan utama. Masih ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan:
1. Peningkatan Literasi Keuangan
OJK perlu menggandeng pihak lain, seperti lembaga pendidikan dan media, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko paylater.
2. Pengawasan yang Lebih Ketat
Tanpa pengawasan yang efektif, perusahaan pembiayaan bisa saja mengabaikan aturan ini demi keuntungan.
3. Alternatif Pembiayaan yang Terjangkau
Pemerintah perlu menyediakan opsi pembiayaan yang lebih ramah bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar tidak bergantung pada paylater.
Aturan OJK tentang usia dan gaji minimal untuk paylater adalah langkah awal yang baik, tetapi tidak cukup untuk mengatasi masalah mendasar. Literasi keuangan yang rendah dan kurangnya alternatif pembiayaan tetap menjadi tantangan besar.
Tanpa solusi yang lebih komprehensif, jebakan utang hanya akan terus berulang dalam bentuk lain. OJK dan pemangku kebijakan lainnya harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih sehat dan berkelanjutan.