Pada 2024, sebanyak 5,8 juta balita ditemukan mengalami masalah gizi, dan angka tersebut menggambarkan betapa seriusnya kondisi ini.
Salah satu permasalahan utama adalah pendekatan kebijakan yang terlalu umum dan kurang menyentuh akar persoalan, yakni kemiskinan dan akses pangan bergizi.
Tanpa memastikan ketersediaan dan keterjangkauan makanan bergizi bagi seluruh lapisan masyarakat, program pemerintah hanya akan bersifat sementara dan tidak akan menyelesaikan masalah secara fundamental.
Baca juga: Laptop Military Grade: Anti Jatuh, Anti Air, Tapi Worth It Nggak Buat Kamu?
Permasalahan Gizi di Indonesia Meningkat

Permasalahan gizi di Indonesia meningkat, dan lambatnya penurunan angka stunting memperlihatkan bahwa pemerintah tidak hanya perlu merevisi kebijakannya tetapi juga mempercepat aksinya.
Dengan prevalensi stunting yang masih tinggi dan lambatnya perubahan, pemerintah harus mengevaluasi kembali pendekatan yang dilakukan.
Pendekatan food-based bisa menjadi salah satu solusi efektif jika diterapkan secara konsisten dan menyeluruh.
Dengan angka penurunan stunting yang lambat, target 14% di 2024 tampak tidak realistis.
Permasalahan gizi di Indonesia membutuhkan kebijakan yang lebih tepat sasaran, terutama dalam penyediaan akses pangan bergizi secara merata.
Pemerintah harus bergerak cepat untuk memastikan masa depan generasi yang lebih sehat dan sejahtera.