Kementerian Kesehatan juga menekankan bahwa poliomielitis paralitik terkait vaksin merupakan kejadian buruk yang sangat langka.
Risiko ini lebih tinggi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga IPV direkomendasikan sebagai pengganti OPV.
Baca juga: Dari Klaim ke Realita: Gibran dan Tantangan Pendanaan IKN
Status Polio di Singapura
Sejak 1978, Singapura belum melaporkan kasus polio yang didapat secara lokal. Kasus terakhir yang dilaporkan pada 2006 juga merupakan kasus impor.
Kementerian Kesehatan mencatat bahwa negara ini telah mempertahankan status bebas polio berkat cakupan vaksinasi yang tinggi dan standar kebersihan yang baik.
Anak-anak di Singapura menerima total lima dosis vaksin polio sesuai dengan Jadwal Imunisasi Anak Nasional (NCIS).
Vaksinasi ini dilakukan secara gratis di klinik dan poliklinik yang berpartisipasi. Dengan mengikuti program vaksinasi yang ketat, diharapkan kasus polio dapat dihindari di masa mendatang.
Kasus polio paralitik yang teridentifikasi di Singapura ini menyoroti pentingnya kesadaran akan vaksinasi dan perlunya tindakan pencegahan yang ketat.
Masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi program vaksinasi demi menjaga kesehatan anak-anak.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan kesadaran yang tinggi, kita dapat bersama-sama mengurangi risiko penyakit ini di masyarakat.