Kepala Basarnas Pusat, Marsekal Madya TNI Kusworo, telah memerintahkan investigasi menyeluruh.
“Tim investigasi Basarnas Pusat akan mengevaluasi keseluruhan operasi SAR, termasuk kesiapan alutsista dan SOP yang digunakan,” kata Kusworo.
Investigasi ini diharapkan dapat mengungkap penyebab ledakan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Baca juga: Warganet Sempat Terkejut Kurs Rupiah Rp8.170 per USD: Ini Penjelasan BI
Dampak dan Upaya Pencarian Korban Hilang
Ledakan speedboat Basarnas ini menimbulkan duka mendalam. Tiga korban tewas adalah Bharatu Mardi Hadji (anggota Ditpolairud), Fadli M Malagapi, dan M Riski Esa (keduanya anggota Basarnas).
Sementara itu, jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang dan menjadi fokus pencarian tim gabungan.
Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polairud, dan instansi terkait terus melakukan pencarian dengan mempertimbangkan arah angin dan arus laut.
“Kami menyusuri radius 7-10 nautical mile ke arah selatan dari lokasi kejadian,” ujar Iwan Ramdani.
Ledakan speedboat Basarnas di perairan Maluku Utara menjadi tragedi yang menyisakan duka dan pertanyaan besar.
Tiga nyawa melayang, dan satu jurnalis masih hilang. Investigasi yang sedang berlangsung diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti ledakan dan memberikan evaluasi menyeluruh terhadap operasi SAR.
Sementara itu, upaya pencarian korban hilang terus dilakukan, mengingatkan kita akan risiko tinggi yang dihadapi oleh para penjaga laut kita.
Semoga tragedi ini menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan keselamatan dalam operasi penyelamatan di masa depan.
