Terbongkar! Harga Cabai Melambung Tinggi: Ini Fakta dan Penyebabnya Menurut Mendag

Harga cabai yang melambung tinggi pasca libur tahun baru membuat konsumen resah. Menteri Perdagangan mengungkap sejumlah fakta menarik di balik fenomena ini. Simak penjelasannya untuk memahami akar masalah dan solusinya.

Harga cabai melambung tinggi
Harga cabai melambung tinggi/RRI

Baca juga: Ketika PPN 12% Menyulitkan: Kisruh di Toko Ritel untuk Barang Nonmewah

Upaya Pemerintah Menstabilkan Harga Cabai

Untuk menekan harga cabai yang melambung tinggi, pemerintah melalui Bapanas telah mengambil langkah-langkah strategis.

Salah satunya adalah mendistribusikan cabai dari daerah yang surplus ke wilayah dengan harga tinggi, termasuk Jakarta.

Upaya ini diharapkan dapat mengurangi disparitas harga dan meringankan beban konsumen.

Ketut Astawa juga menyebut bahwa proses penurunan harga cabai akan berlangsung secara bertahap.

“Kami berharap harga cabai rawit merah dapat turun dari Rp130.000 menjadi sekitar Rp120.000 hingga Rp125.000 dalam waktu dekat,” ujarnya.

Baca juga: Kantor Imigran Kelas I Batam, Resmi Sediakan 50 Kuota Pelayanan Paspor Simpatik

Apa yang Harus Dilakukan ke Depannya?

Fenomena kenaikan harga cabai menunjukkan perlunya manajemen pasokan pangan yang lebih baik.

Kolaborasi antara pemerintah, distributor, dan petani harus ditingkatkan untuk mengatasi masalah distribusi dan produksi.

Selain itu, adaptasi terhadap perubahan iklim perlu menjadi prioritas untuk mengurangi risiko gagal panen akibat cuaca ekstrem.

Kenaikan harga cabai adalah pengingat pentingnya kebijakan pangan yang berorientasi pada keberlanjutan.

Leave a Reply