Petugas pemadam kebakaran dan PMI juga siaga di lokasi untuk membantu proses evakuasi.
Baca juga: Aksi Indonesia Gelap: Demi Makan Bergizi Gratis, Makan Disubsidi, Otak Tak Digizi!
Faktor Penyebab Tragedi Maut di Perlintasan KA Pondok Jati
Tragedi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keselamatan di perlintasan KA Pondok Jati.
Menurut Septi, kereta sudah diberi tanda bendera merah oleh penjaga perlintasan, namun masinis tetap melanjutkan perjalanan.
“Kereta sudah dikasih tahu, bendera merah sudah dikibarkan, tapi kereta tidak berhenti. Akhirnya, terjadi tabrakan,” jelasnya.
Selain itu, kemacetan yang kerap terjadi di perlintasan tersebut menjadi faktor utama kecelakaan.
Banyak pengendara yang nekat menerobos palang pintu yang sudah mulai menutup, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Baca juga: Nekat Terobos Palang, Siswi SMK di Semarang Tewas Mengenaskan Ditabrak KA Harina
Dampak dan Respons dari Berbagai Pihak

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan akan menghitung total kerugian akibat kecelakaan ini, baik dari segi material maupun dampak terhadap operasional kereta api.
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Tim hukum KAI akan melakukan tuntutan ganti rugi terhadap pihak yang bertanggung jawab,” kata Ixfan Hendriwintoko, Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta.
Masyarakat pun menuntut adanya perbaikan sistem keamanan di perlintasan KA Pondok Jati.
Banyak yang berharap agar pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah konkret untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.
Tragedi Maut di Perlintasan KA Pondok Jati ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesadaran dan kedisiplinan pengendara dalam mematuhi peraturan lalu lintas.
Selain itu, diperlukan upaya serius dari pemerintah dan pihak terkait untuk meningkatkan keamanan di perlintasan kereta api, terutama di lokasi-lokasi rawan seperti Pondok Jati.