Dailynesia.co – Trump dorong Mesir dan Yordania terima pengungsi Gaza dalam upaya untuk menciptakan “lembaran kosong” di wilayah yang hancur akibat perang 15 bulan antara Israel dan Hamas.
Proposal ini diungkapkan Trump dorong Mesir dan Yordania terima pengungsi Gaza dalam percakapan dengan Raja Abdullah II dari Yordania dan rencananya dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.
Namun, rencana ini dianggap kontroversial dan berpotensi memicu ketegangan baru di kawasan Timur Tengah.
Trump Dorong Mesir dan Yordania Terima Pengungsi Gaza: Rencana Kontroversial
Dalam pernyataannya kepada awak media di Air Force One, Trump menyatakan keinginannya agar Mesir dan Yordania menerima lebih banyak pengungsi Palestina dari Gaza.
“Saya ingin Mesir menerima orang-orang, dan saya ingin Yordania menerima orang-orang. Kita berbicara tentang mungkin satu setengah juta orang, dan kita hanya membersihkan semuanya,” ujar Trump.
Trump menggambarkan Gaza sebagai “situs pembongkaran” yang hampir seluruhnya hancur.
Ia menyarankan relokasi pengungsi ke lokasi lain di negara-negara Arab, baik sementara maupun jangka panjang.
“Saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan di lokasi yang berbeda, di mana mereka mungkin bisa hidup damai untuk sementara waktu,” tambahnya.
Namun, proposal ini langsung menuai penolakan. Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menegaskan bahwa negaranya menolak keras upaya pemindahan paksa warga Palestina.
“Posisi kami adalah bahwa solusi dua negara adalah cara untuk mencapai perdamaian,” tegas Safadi.
Baca juga: Sepeda Motor Milik Wartawan di Bogor Nyaris Digasak Maling, Begini Kronologinya
Reaksi Internasional terhadap Rencana Trump
Rencana Trump ini juga dikritik oleh kelompok-kelompok Palestina. Bassem Naim, anggota Biro Politik Hamas, menyatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan meninggalkan tanah mereka.
“Rakyat kami telah bertahan dari kematian dan kehancuran selama 15 bulan tanpa meninggalkan tanah mereka. Mereka tidak akan menerima tawaran atau solusi apa pun,” kata Naim.