Dailynesia.co – Dalam perkembangan terbaru, PT. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengumumkan kenaikan harga Liquid Petroleum Gas (LPG) subsidi ukuran 3 kilogram.
Kenaikan harga ini sebesar Rp 2 ribu, menjadikan Harga Eceran Terendah (HET) baru menjadi Rp 18 ribu dari sebelumnya Rp 16 ribu.
Kenaikan ini mulai berlaku pada Rabu, 15 Januari 2025, dan merupakan hasil keputusan dari Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono JATIMTIMES.
Baca juga: Rival Chatgpt: Deepseek Buat AS Panik dan Wall Street Rugi Triliunan!
Penyesuaian Harga LPG 3 Kg dan Dampaknya
Ahad Rahedi, Area Manager Comm, Rel & CSR PT. Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, menyatakan bahwa keputusan kenaikan harga tersebut diambil murni oleh Pj.
Gubernur tanpa campur tangan dari Pertamina. Pertimbangan utama dalam keputusan ini adalah harga HET di provinsi lain, seperti Bali, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sudah mengalami penyesuaian serupa.
Menyikapi kenaikan harga LPG 3 kg ini, PT. Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa stok LPG dalam rantai distribusi tetap aman.
Saat ini, terdapat total 34.739 pangkalan LPG 3 kg di seluruh Jawa Timur, dengan 142 pengecer yang telah naik kelas menjadi pangkalan. Lebih dari 400 pengecer lainnya masih dalam proses untuk menjadi pangkalan resmi.
Ahad menegaskan, “Untuk stok gas di Jawa Timur dalam keadaan aman di posisi 9.010 metrik ton dengan rata-rata konsumsi harian 4.668 metrik ton.” Ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga, ketersediaan LPG tetap terjaga.
Baca juga: Berapa Harga Tiket KRL Jogja Solo 2025? Simak juga Cara Cek Jadwal
Pengawasan dan Imbauan Kepada Masyarakat
Sebagai langkah pengawasan, PT. Pertamina Patra Niaga akan melakukan pendataan terhadap pembelian LPG bersubsidi 3 kilogram.
Ini dilakukan untuk memastikan adanya data penyaluran dan kewajaran penggunaan barang bersubsidi. Ahad juga mengimbau masyarakat agar tidak panic buying, karena stok LPG bersubsidi akan selalu tersedia.
