Dailynesia.co – Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah kondisi di mana seseorang merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup, serta dapat berinteraksi dengan orang lain secara positif.
Definisi ini menekankan pentingnya kesehatan mental sebagai elemen integral dalam kesejahteraan individu.
WHO menekankan bahwa kesehatan jiwa menurut WHO memungkinkan seseorang untuk mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuan mereka, serta mampu bekerja dan berkontribusi di komunitasnya, dilansir dari WHO-int.
Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa Menurut WHO
Menurut WHO, kesehatan mental dipengaruhi oleh berbagai faktor individu, keluarga, masyarakat, dan struktural.
Kondisi-kondisi ini bisa melindungi atau melemahkan kesehatan mental seseorang. Faktor-faktor seperti kemiskinan, kekerasan, disabilitas, dan ketidaksetaraan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kesehatan jiwa menurut WHO.
Gangguan mental seperti depresi dan kecemasan menjadi yang paling umum di seluruh dunia. Pada tahun 2019, sekitar 970 juta orang di dunia hidup dengan gangguan mental.
Angka ini menggarisbawahi pentingnya upaya kolektif untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
Baca juga: Faktor Mempengaruhi Kesehatan Mental, Ini Pengertian dan Jenis-jenis Gangguan Jiwa Perlu Dipahami
Kesehatan Jiwa dan Dampaknya Pada Kehidupan Sehari-Hari
Kesehatan mental yang buruk dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan, mulai dari hubungan dengan keluarga dan teman hingga kinerja di sekolah dan tempat kerja.
Gangguan mental juga dapat meningkatkan risiko munculnya masalah sosial, seperti isolasi, pengangguran, serta kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Kesehatan jiwa menurut WHO tidak hanya berfokus pada gangguan mental, tetapi juga mencakup keadaan mental lainnya yang berhubungan dengan tekanan signifikan, gangguan fungsi, atau risiko melukai diri sendiri.
Kondisi-kondisi ini memerlukan perhatian serius karena dapat berdampak langsung pada kualitas hidup individu yang mengalaminya.
Tantangan dalam Penanganan Kesehatan Mental Global
Meskipun banyak gangguan kesehatan mental dapat diobati secara efektif dengan biaya yang relatif rendah, ada kekurangan besar dalam sistem kesehatan mental di seluruh dunia.
Kesenjangan perawatan masih menjadi masalah yang signifikan, dengan banyak orang yang membutuhkan perawatan namun tidak mendapatkan akses yang memadai.
Bahkan ketika perawatan tersedia, kualitasnya sering kali kurang memadai, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan mental sering mengalami stigma dan diskriminasi.
Pada tahun 2019, WHO meluncurkan Inisiatif Khusus WHO untuk Kesehatan Mental (2019–2023) yang bertujuan untuk memastikan akses ke perawatan kesehatan mental yang terjangkau dan berkualitas bagi lebih dari 100 juta orang di 12 negara prioritas.