Dailynesia.co – Mobil listrik VinFast buatan Vietnam sedang mengalami kerugian, meski pendapatan naik 9% atau 8,67 triliunan Dong( mata uang Vietnam).
Hal itu dikatakan Presiden Direktur VinFast, Le Thi Thu Thuy belum lama ini yang menyebutkan, bahwa kerugian disebabkan adanya beban penurunan nilai aset lebih tinggi.
Baca juga: Geger! Heboh Penemuan Pria Terbungkus Kain Merah, Sempat Dikira Meninggal Ternyata Sedang Tidur
VinFast, Perusahaan Rintisan
Kendaraan mobil listrik VinFast memang masih tergolong baru di pasar otomotif Asia Tenggara, sehingga kemungkinan merugi pasti ada.
Menurut Le Thi Thu Thuy, kerugian terjadi pada masa kuartal dua mencapai US$ 104 juta, dibandingkan kuartal sebelumnya US$ 5 juta.
Le Thi Thu Thuy mengakui, bahwa Vinfast masih tergolong perusahaan rintisan dan menjadi tantangan di masa depan.
Baca juga: Mengapa IKN Belum Menjadi Magnet Investor Asing? Simbol Ambisi Oligarki, Investor Malah Menghindari
Jual Mobil Listrik VinFast di 50 Negara
Salah satu strategi lain dalam promosi dan meningkatkan penjualan mobil listrik VinFast dengan cara menjual kendaraan ke 50 negara.
Selain promosi dan hal ini terpaksa dilakukan untuk antisipasi kerugian yang lebih banyak, tidak ada solusi lain lagi.
Strategi menarik lain dalam mendongkrak penjualan mobil listrik Vinfast, yakni mendirikan pabrik di India tahun 2025 sebagai upaya memperkuat VanFast di pasar Internasional.