Dailynesia.co – Anggota DPR RI termuda, Annisa Mahesa, kembali menjadi sorotan publik. Setelah sebelumnya diduga memiliki akun alter, kini tanggapannya terhadap demonstrasi penolakan RUU TNI menuai perhatian.
Dalam sebuah wawancara, Annisa menyatakan bahwa demonstrasi yang berujung ricuh di depan Gedung DPR RI pada 20 Maret 2025 seharusnya tidak terjadi jika komunikasi antara mahasiswa dan pemerintah berjalan baik.
Ia menekankan pentingnya dialog konstruktif untuk menyelesaikan perbedaan pendapat terkait RUU TNI.
Baca Juga: Pemerintah dan Muhammadiyah Prediksi Idul Fitri 2025 Jatuh pada 31 Maret
Annisa juga mengimbau mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi mereka melalui jalur yang tersedia tanpa harus melakukan tindakan anarkis.
Ia berharap semua pihak dapat menahan diri dan menjaga kondusivitas demi kepentingan bersama.
Pernyataan Annisa ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Beberapa mendukung pandangannya tentang pentingnya dialog, sementara yang lain mengkritik sikapnya yang dianggap kurang memahami keresahan mahasiswa terhadap RUU TNI.
Sebelumnya, demonstrasi menolak RUU TNI di depan Gedung DPR RI berujung ricuh, dengan pagar gedung dijebol dan bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan. Insiden ini mengakibatkan beberapa mahasiswa terluka.
Baca Juga: Baznas Sukabumi Tetapkan Besaran Zakat Fitrah Ramadhan 1446 H, Ini Rinciannya!
Ketua DPR RI, Puan Maharani, juga telah mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan memastikan bahwa proses legislasi berjalan transparan serta melibatkan partisipasi publik.
Situasi ini menunjukkan perlunya komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat dalam proses pembentukan undang-undang, agar aspirasi semua pihak dapat tersampaikan dengan baik tanpa menimbulkan konflik.
