Beberapa perusahaan pinjaman online memiliki metode penagihan yang agresif, yang dapat menimbulkan tekanan lebih lanjut pada peminjam.
Mereka mungkin menghubungi peminjam secara terus-menerus melalui telepon, surat, atau bahkan media sosial. Praktik penagihan yang tidak etis ini dapat menimbulkan dampak emosional yang serius bagi peminjam.
4. Kehilangan Amanah dalam Industri Finansial
Ketika banyak peminjam gagal membayar pinjaman, ini juga berdampak pada industri finansial secara keseluruhan.
Perusahaan pemberi pinjaman mungkin menghadapi risiko keuangan yang lebih tinggi, mengurangi kepercayaan dalam sistem, dan meningkatkan ketegasan dalam persyaratan peminjaman.
Hal ini dapat menyebabkan pengurangan dalam aksesibilitas pinjaman bagi masyarakat yang membutuhkan.
Baca Juga: 6 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan untuk Meminjam Di Pinjaman Online
5. Regulasi dan Tanggung Jawab Pemberi Pinjaman
Permasalahan gagal bayar pinjaman online juga menimbulkan pertanyaan tentang regulasi industri finansial.
Pemerintah dan badan pengawas keuangan dapat merespons dengan mengenakan aturan yang lebih ketat untuk melindungi konsumen dari praktik penagihan yang tidak adil dan metode bagaimana cara melunasi pinjaman online yang diterapkan sekaligus memastikan perlindungan hak peminjam.
Di sisi lain, pemberi pinjaman juga harus bertanggung jawab dalam memberikan pinjaman hanya kepada peminjam yang benar-benar mampu membayar. Pinjaman online yang tidak dibayar memiliki dampak negatif yang serius bagi peminjam, termasuk beban keuangan, stres psikologis, dan penurunan skor kredit.
Oleh karena itu disarankan untuk peminjam mengecek terlebih dahulu apa saja pinjaman online yang terdaftar di ojk sebelum bertransaksi.