BPJPH diharapkan dapat mendorong sertifikasi halal sebagai kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat (hub) halal dunia.
Namun, mengingat posisi Haikal yang erat dengan kekuasaan, kita perlu bertanya: apakah misi ini dapat dicapai tanpa pengaruh politik yang membayangi?
Baca juga: Peserta SKD CPNS 2024 Gugur Otomatis Jika Melakukan 2 Hal Dilarang Ini, Apa Saja?
Babe Haikal Dipilih Sebagai Kepala BPJPH: Antara Harapan dan Realita
Sebagai pendakwah yang memiliki pengaruh signifikan, Babe Haikal diharapkan dapat membawa BPJPH ke arah yang lebih baik.
Namun, saat pelantikan, ia menyebutkan komitmennya untuk memperbaiki sistem jaminan produk halal dalam 100 hari pertamanya.
Tantangan nyata yang dihadapi adalah bagaimana ia bisa menjaga objektivitas lembaga ini.
Sejarah menunjukkan bahwa banyak lembaga yang seharusnya independen sering kali terperangkap dalam permainan politik, kehilangan fokus pada tugas utama mereka.
Baca juga: Mengenal Fenomena Jam Koma Gen Z: Apakah Tekanan Ekonomi Menjadi Biang Keladi?
Tantangan Masa Depan
Menghadapi persaingan global yang semakin ketat, BPJPH di bawah kepemimpinan Babe Haikal dituntut untuk berinovasi dan beradaptasi.
Namun, tanpa adanya kejelasan mengenai posisi politiknya, integritas dan efektivitas BPJPH akan selalu dipertanyakan.
Akankah sertifikasi halal yang dihasilkan menjadi bukti nyata komitmen terhadap kualitas dan kehalalan, atau sekadar langkah untuk meraih dukungan politik?
Dari informasi Babe Haikal dipilih sebagai Kepala BPJPH ini, kita tidak bisa menutup mata terhadap pertanyaan-pertanyaan penting yang mengemuka.
Dalam konteks ini, keberhasilan sertifikasi halal di Indonesia tidak hanya bergantung pada kemampuan individu, tetapi juga pada sejauh mana lembaga tersebut mampu menjauh dari pengaruh politik.