Begitu pula dengan jembatan di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan. Akibatnya, akses transportasi warga menjadi lumpuh total, menghambat distribusi bantuan dan aktivitas masyarakat sehari-hari.
Selain itu, jalan utama Probolinggo-Banyuwangi yang menjadi jalur penting bagi masyarakat turut terdampak.
Penutupan jalur dilakukan sementara untuk menghindari risiko lebih besar bagi pengendara.
Peringatan Dini Banjir Masih Mengancam

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Probolinggo dalam sepekan ke depan.
Cuaca buruk ini dipicu oleh fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan sirkulasi siklonik di utara Australia, yang meningkatkan pertumbuhan awan konvektif di Jawa Timur.
BPBD Kabupaten Probolinggo mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca terkini.
Selain itu, tim gabungan dari BPBD, TNI, dan kepolisian terus melakukan upaya evakuasi dan pembersihan material longsor di berbagai lokasi terdampak.
Bencana banjir dan longsor Probolinggo menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Dengan infrastruktur yang rusak dan ancaman bencana yang masih tinggi, sinergi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko bencana di masa depan.
Hingga saat ini, petugas masih terus melakukan pendataan dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Tetap waspada dan selalu pantau informasi terkini untuk keselamatan bersama.