Dailynesia.co – Trump ingin jadikan Gaza ‘Riviera Timur Tengah’ sebagai proyek ambisius yang diklaim akan membawa stabilitas ekonomi dan pariwisata ke kawasan tersebut.
Namun, banyak pihak yang melihat ini sebagai bentuk kolonialisasi modern yang dapat mengusir penduduk asli Gaza dari tanah mereka.
Bagaimana reaksi warga Gaza terhadap rencana ini?
Baca juga: Dinas KPKP DKI Jakarta Lakukan Sterilisasi 100 Kucing Jantan Secara di BPP Kembangan,Jakarta Barat
Rencana Transformasi Gaza: Pembangunan atau Penjajahan Baru?

Ide Trump ingin jadikan Gaza ‘Riviera Timur Tengah’ ini datang di tengah konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina yang telah menyebabkan kehancuran besar di Gaza.
Dalam pandangannya, menjadikan Gaza sebagai pusat wisata mewah bisa menjadi solusi ekonomi bagi wilayah tersebut.
Namun, banyak pihak melihat ini sebagai upaya terselubung untuk menggusur penduduk Palestina dan menghapus jejak historis mereka dari tanah kelahiran mereka.
Para pengamat internasional menyebut bahwa proyek semacam ini tidak mungkin terwujud tanpa pemindahan paksa warga Gaza.
Jika rencana ini benar-benar dijalankan, maka lebih dari dua juta penduduk Gaza akan kehilangan rumah mereka.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran besar tentang kemungkinan pembersihan etnis dalam bentuk modern.
Warga Gaza: ‘Lebih Baik Mati di Sini daripada Tinggalkan Tanah Kami’
